Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Turis Belanda Kolektor Batu Timbangan Antik di Jalan Surabaya

KOMPAS.com - Bicara perihal barang antik seakan tidak ada habisnya, apalagi di kalangan penggemarnya yang kerap berburu "harta karun" di pasar loak.

Di Jakarta, salah satu pasar barang antik yang cukup terkenal berlokasi di sepanjang Jalan Surabaya, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

  • Cara ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya di Jakarta Naik KRL
  • Itinerary Seharian Wisata Kemerdekaan di Menteng Jakarta

"Kawasan ini dulunya ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara (wisman), bahkan dulu mereka (wisman) datang sebanyak dua hingga tiga bus besar," kata Ketua di pasar barang antik Jalan Surabaya bernama Tamim (45) kepada Kompas.com di lokasi, Rabu (7/6/2023).

Namun sayangnya, lanjut Tamim, saat ini jumlah wisman yang datang ke pasar barang antik Jalan Surabaya termasuk sepi. Hanya beberapa kalangan wisman yang tampak lalu lalang berburu barang antik di Jalan Surabaya.

Salah satu wisman yang kerap berkunjung ke Jalan Surabaya untuk mencari barang antik  yaitu Arens, wisman asal Belanda yang senang mengoleksi batu timbangan.

Saat menjelajahi Jalan Surabaya pada Rabu (7/6/2023), Kompas.com berbincang dengan Arens perihal kesukaannya mengoleksi batu timbangan antik.

"Saya sudah 25 tahun yang lalu ke Indonesia dan memang sering ke sini (Jalan Surabaya) untuk mencari batu timbangan," kata Arens.

Ia menceritakan, pada saat ia pertama kali datang ke Jalan Surabaya, suasana tempat ini masih ramai dan terdapat banyak pedagang yang menawarkan beragam batu timbangan antik.

"Dulu di sini banyak yang jual batu timbangan, sekarang sudah tidak ada lagi, sudah habis, tidak ada batu timbangan baru yang saya temukan," ujarnya.

Ia melanjutkan, kesenangannya terhadap barang antik ini juga didukung oleh sang istri. Akan tetapi, katanya, hal ini berlaku untuk batu timbangan saja.

"Saya hanya mencari batu timbangan, yang lain tidak boleh dibeli. Kalau saya beli yang lain, istri saya marah di rumah. Katanya, rumahnya bukan museum," tutur Arens.

Meskipun hanya berkutat dengan batu timbangan, Arens mengaku dirinya sangat senang mengoleksi barang antik. Ketertarikannya terhadap batu timbangan antik terkadang membuatnya harus mengeluarkan uang dengan nominal cukup besar.

Ia mengatakan, salah satu koleksi batu timbangan antik yang paling berharga yang ia miliki yaitu sebuah batu timbangan berusia 300 tahun.

"Waktu awal datang ke Indonesia, saya pernah beli batu timbangan yang sudah berusia 300 tahun, harganya Rp 2,5 juta. Barangnya masih ada sampai sekarang dan menjadi salah satu koleksi saya," katanya.

  • Berburu Piringan Hitam di Blok M Square
  • Serba Antik di Jalan Surabaya

Arens menuturkan, pada saat tawar menawar barang antik, biasanya ia akan mengajukan harga terlebih dahulu kepada penjual.

Apabila harga tersebut dirasa kurang cocok, maka ia tidak akan membeli dan berpindah ke toko yang lain.

"Saya sudah punya harga, kalau saya menyebutkan harga segitu, dan dia (penjual) tidak mau (menjual dengan harga yang ia tawarkan), maka bye (tidak jadi beli)," pungkas Arens. 

https://travel.kompas.com/read/2023/06/08/161600827/cerita-turis-belanda-kolektor-batu-timbangan-antik-di-jalan-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke