Naik Pesawat Pesawat Citilink Kini Boleh Lepas Masker

KOMPAS.com - Pelaku perjalanan yang naik pesawat Citilink boleh tidak memakai masker. Pasalnya maskapai penerbangan ini telah mencabut syarat pemakaian masker.

Kebijakan tersebut merupakan implementasi dari Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor 16 Tahun 2023 Tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang dengan Transportasi Udara pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

• Naik Pesawat Kini Boleh Tak Pakai Masker
• Tak Cuma dalam Pesawat, di Bandara Kini Tidak Lagi Wajib Pakai Masker

"Citilink mendukung penuh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia dalam hal peniadaan syarat penggunaan masker bagi pelaku perjalanan," kata Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai, lewat keterangan resmi yang Kompas.com terima, Rabu (14/6/2023).

Kebijakan baru ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi mobilitas pelaku perjalanan yang menggunakan transportasi udara.

Adapun dalam SE Nomor 16 Tahun 2023 dipaparkan, penumpang pesawat diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan Covid-19.

Sebaliknya, apabila dalam keadaan tidak sehat atau berisiko Covid-19, pelaku perjalanan dianjurkan untuk tetap memakai masker yang tertutup.

Dalam SE tersebut, penumpang pesawat juga dianjurkan tetap memperoleh vaksinasi Covid-19 booster kedua atau dosis keempat, serta tetap menggunakan aplikasi SATU SEHAT.

• Naik Kereta Api Jarak Jauh Kini Tidak Wajib Pakai Masker
• Hari Pertama Tak Wajib Masker di Transportasi Umum Jakarta, Seperti Apa?

Tidak hanya bagi penumpang pesawat, Citilink juga mulai menerapkan kebijakan pencabutan syarat pemakaian masker untuk awak kabin dan petugas darat yang bertugas.

Kendati demikian, maskapai penerbangan ini tetap mewajibkan awak kabin dan petugas darat untuk melakukan self-assessment kondisi kesehatannya dan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin saat bertugas.

“Citilink senantiasa tetap memonitor perkembangan pelaksanaan protokol kesehatan di masa transisi endemi ini dalam rangka mengendalikan penularan Covid-19," pungkas Dewa.