Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Apen Bayeren, Tradisi Injak Batu Panas di Biak Numfor

KOMPAS.com - Kabupaten Biak Numfor, Papua punya tradisi unik yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Namanya Apen Bayeren, yaitu tradisi injak batu panas oleh masyarakat Biak.

Apen Bayeren merupakan salah satu tradisi yang dilakukan pada saat Festival Munara Wampasi.

"Festival Munara Wampasi ini event tahunan, dan tahunan ini akan dilaksanakan pada 1-7 Juli 2023," kata Bupati Kabupaten Biak Numfor Herry Ario Naap kepada Kompas.com di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta pada Selasa (20/6/2023).

  • Panduan Transportasi ke Biak Numfor, Jalur Udara dan Laut
  • 3 Oleh-oleh Khas Kabupaten Biak Numfor Papua, Ada Roti dan Keripik

Tradisi Apen Bayeren ini, kata Herry, biasanya digelar sebanyak tiga sampai empat kali dalam setahun.

"Ini sebenarnya adalah salah satu upacara adat orang Biak, tujuannya yaitu memberikan ketokohan kepada anak-anak kami, marga kami, dan orang-orang yang dipercaya dan dituakan di dalam suku serta keluarga," kata Herry.

Seperti dikutip dari laman Kompas.com (24/7/2019),  tradisi Apen Bayeren ini mulanya berakar dari tradisi Barapen, yaitu tradisi bakar batu untuk keperluan memasak saat upacara adat ataupun syukuran di Biak Numfor.

Batu yang digunakan dalam tradisi ini yaitu jenis batu karang. Batu tersebut mulanya disusun selang-seling dengan kayu dan dibakar selama kurang lebih empat jam sampai warna batu menjadi merah.

"Kami membakar batu sampai merah, lalu berjalan sembari menari di atas batu panas tersebut tanpa alas kaki," ujar Herry.

  • 16 Tempat Wisata di Biak Numfor Papua, Ada Air Terjun dan Spot Diving
  • 5 Wisata Sejarah di Kabupaten Biak Numfor Papua, Ada Goa Jepang

Ritual ini biasanya dimulai saat menjelang senja. Mulanya kelompok yang akan ikut dalam tradisi ini memakai pakaian adat, kemudian kayu bakar disingkirkan dan batu panas diratakan lalu diinjak.

Sebelum mengijak batu panas, kaki para pelaku ritual akan diolesi minyak yang dibuat dari daun Sindia. Tujuannya akan kaki tidak melepuh saat menginjak batu panas.

  • 6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling
  • 3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Semakin cepat tempo tabuhan tifa dan nyanyian pujian, maka satu persatu pelaku ritual mulai menginjak batu panas.

Sembari menari di atas batu panas, masyarakat Biak juga melantunkan puji-pujian kepada Tuhan. Pelaku ritual juga memanjatkan mantra neno-neno yang semakin mendukung magisnya suasana.

https://travel.kompas.com/read/2023/06/22/171300727/mengenal-apen-bayeren-tradisi-injak-batu-panas-di-biak-numfor

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke