Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Museum Bahari, Dulunya Gudang Rempah Milik VOC

KOMPAS.com - Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa Indonesia memiliki museum yang memuat segala macam koleksi bersejarah kebaharian, yakni Museum Bahari.

Lokasinya ada di Jalan Pasar Ikan Nomor 1, Penjaringan, Jakarta Utara. Jaraknya dari Kota Tua hanya sekitar 2,8 kilometer atau bisa ditempuh dengan berkendara sekitar 20 menit.

"Sebenarnya ini enggak jauh dari Kota Tua, mungkin kebanyakan masyarakat tahunya hanya disekitaran Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Keramik, Museum BI," kata Kanit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari di pameran Gebyar Wisata Nusantara, (10/6/2023).

  • 5 Aktivitas di Jakarta Saat Libur Lebaran, Bisa Main ke Kota Tua
  • 10 Museum di Jakarta Pusat, Cocok untuk Liburan Sekolah

Mis'ari mengatakan, sebenarnya awal mula berdirinya Kota Jakarta dimulai dari area yang kini ditempati Museum Bahari, yakni Sunda Kelapa.

Sebab, saat itu, Sunda Kelapa menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dari seluruh pelosok Indonesia, yang kemudian berkembang ke daerah lain.

"Awal mula Kota Jakarta itu sebenarnya area yang ada Museum Bahari yaitu di Kawasan Sunda Kelapa," ujarnya.

Sejarah Museum Bahari

Mis'ari kemudian bercerita mengenai awal mula berdirinya Museum Bahari. Dulunya, gedung Museum Bahari adalah gudang rempah milik organisasi dagang Belanda yakni VOC.

Gedung itu sudah dibangun sejak abad ke-18. Artinya, umur gedung itu sudah lebih dari 300 tahun.

"Jadi, komoditi-komoditi dagang bahan rempah yang datang di Nusantara saat itu dikumpulkannya di Pelabuhan Sunda kelapa dan di mana komoditi barang itu disimpan di gudang yang sekarang menjadi Museum Bahari," tuturnya.

  • Mengulik Sejarah Museum MH Thamrin di Jakarta Pusat
  • Panduan Lengkap ke Museum MH Thamrin di Jakarta Pusat

Adapun gedung itu terdiri dari tiga lantai dan salah satu lantainya pernah digunakan untuk menjemur, mengeringkan rempah sebelum nantinya dikemas dan dan diangkut ke negara lain.

Sementara pada masa penjajahan Jepang, bangunan ini hanya dijadikan tempat menyimpan logistik tentara Jepang seperti senjata dan pangan, seperti dikutip dari Kompas.com.

Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini dialihfungsikan sebagai Museum Bahari, tepatnya pada 7 Juli tahun 1977 dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, yakni Ali Sadikin.

https://travel.kompas.com/read/2023/06/27/151111227/sejarah-museum-bahari-dulunya-gudang-rempah-milik-voc

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke