Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Catat Rekor Suhu Tertinggi, Capai 52,2 Derajat Celsius

KOMPAS.com - China mencatat suhu tertinggi sepanjang masa yang mencapai 52,2 derajat Celsius pada Minggu (16/7/2023).

Rekor suhu itu terjadi di desa terpencil Sanbao, yang terletak di Turpan, Xinjiang.

Gelombang panas yang menghantam China telah memecahkan rekor musim panas di negara tersebut dan di seluruh dunia.

Sebelumnya, rekor suhu tertinggi sebesar 50,3 derajat Celsius tercatat pada 2015 di dekat Ayding. Ini merupakan wilayah depresi yang merupakan cekungan luas berupa gurun pasir dan danau yang kering, terletak lebih dari 150 meter di bawah permukaan laut.

Cuaca ekstrem terus melanda China sepanjang tahun ini, termasuk gelombang panas, banjir dan tanah longsor akibat curah hujan ekstrem, serta topan Talim yang melanda pada hari Senin.

Pada Januari, di Kota Mohe, Provinsi Heilongjiang mencatat suhu ekstrem yang terendah, mencapai minus 53 derajat Celsius selama periode cuaca dingin yang ekstrem.

Pengaruh cuaca ekstrem terhadap pariwisata di China

Suhu ekstrem yang terjadi di China belakangan ini ternyata tak menurunkan animo masyarakat untuk berwisata selama musim panas.

Seperti dilaporkan situs web perjalanan LY. com, biaya penerbangan ke destinasi domestik di China akan tetap meningkat selama musim panas karena banyaknya permintaan untuk bepergian.

Rata-rata biaya penerbangan domestik naik 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya, meningkat lima persen dari periode musim panas pada 2019, menurut laporan LY. com.

Diprediksi, perjalanan keluarga akan mengalami pemulihan penuh pada musim panas ini, dengan jumlah wisatawan diperkirakan melebihi angka musim panas tahun 2019.

Beberapa kota yang dikenal karena kelezatan kulinernya, seperti Guangzhou, Changsha, Beijing, dan Chongqing menjadi destinasi populer pelanggan LY.com di China.

Sementara itu, Tuniu, penyedia layanan perjalanan online menyatakan sebanyak 61 persen penggunanya telah memesan perjalanan jarak jauh ke destinasi seperti Provinsi Yunnan dan wilayah otonom Xinjiang Uighur demi menghindari cuaca panas.

Kota-kota dan obyek wisata dengan atmosfer budaya yang kaya dan situs bersejarah seperti Beijing dan Xi'an di provinsi Shaanxi juga menjadi daya tarik bagi keluarga yang ingin berwisata.

Meskipun cuaca sangat panas, beberapa wisatawan tetap antusias mengeksplorasi kota.

Kendati demikian, Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing mengimbau kelompok wisata untuk menghindari kegiatan di luar ruangan, seperti dikutip CNN.

Beberapa waktu lalu, seorang pemandu wisata berusia 48 tahun meninggal karena heatstroke di Taman Musim Panas, taman kekaisaran di Beijing.

  • Desa Wisata Besani di Batang, Tempat Akulturasi Budaya Jawa dan China
  • Sulawesi Utara Targetkan 1 Juta Wisatawan China Selama 2023

Sejak Juni, hotline darurat medis Beijing menerima rata-rata 30 panggilan per hari terkait heatstroke, menurut laporan Beijing Daily.

Gelombang panas juga membuat permintaan terhadap pendingin meningkat, meski beberapa pemerintah daerah meminta warga untuk membatasi penggunaan listrik.

Stasiun kereta api di Henan dan Hunan menempatkan balok es di ruang keberangkatan untuk menurunkan suhu.

Menurut ilmuwan di China, cuaca ekstrem tahun ini diakibatkan oleh El Nino, pola iklim alami di Samudra Pasifik yang membuat suhu permukaan laut lebih hangat.

https://travel.kompas.com/read/2023/07/18/201300527/china-catat-rekor-suhu-tertinggi-capai-522-derajat-celsius

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke