Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Budaya Jadi Kendala Pengembangan Pariwisata Tanah Laut

KOMPAS.com - Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, tengah mendorong pengembangan sektor pariwisata agar semakin dikenal dan dikunjungi wisatawan dari luar Kalimantan, antara lain dengan menyiapkan sumber daya di tempat wisata dan menyempurnakan infrastruktur.

Kendati demikian, Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan, budaya menjadi kendala pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.

  • Tempat Wisata di Tanah Laut Kalimantan Selatan Jadi Lokasi Syuting Film, Ada Air Terjun
  • Kabupaten Tanah Laut di Kalimantan Selatan, Kaya Keragaman Wisata dan Lokasi Strategis

"Saya membangun wisata tidak cukup hanya membangun infrastruktur. Ada yang lebih penting lagi yaitu culture (budaya)," kata Sukamta saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2023). 

Ia menjelaskan, keyakinan dan budaya masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya Tanah Laut yang religius, terkadang masih menganggap pariwisata sebagai hal yang bertentangan.

"Ini harus saya lakukan secara perlahan, karena orang selalu akan men-dikotomi-kan, bahkan menjadikan perlawanan, wisata itu seolah-olah menabrak tradisi religius. Nah, ini harus saya persiapkan," tuturnya. 

Oleh karena itulah, Sukamta menjelaskan, dirinya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut membuat karya, seperti film berjudul When Love Calls From Bottom Of Borneo yang melibatkan banyak sumber daya lokal. 

Dengan melibatkan masyarakat setempat, kearifan lokal, dan mengangkat kekayaan potensi Tanah Laut dalam film, diharapkan menjadi citra baik bagi masyarakat, wisatawan nusantara, dan wisatawan mancanegara,sehingga bisa berkunjung ke Tanah laut. 

Mulai dari wisata religi

Sukamta menjelaskan, dari segi infrastruktur, seperti jalan dan penginapan, ia cukup optimistis akan pengembangannya. Namun, segi budaya tadilah yang sedang terus diupayakan. 

"Infrastruktur sudah saya siapkan sejak lama. Challenge (tantangan) kami adalah di sisi culture karena kami religius. Itu tantangan terbesar yang harus kami lakukan bagaimana masyarakat ini semakin beradaptasi," ujarnya. 

Dari segi kendaraan dan jalan, ia mengatakan akses menuju dan di area Tanah Laut sudah cukup baik, lebar, nyaman, dan tidak macet. 

Sementara itu, untuk penginapan, selain homestay atau penginapan skala kecil, Tanah Laut tengah menyiapkan pembangunan hotel bintang lima, grup dari Hotel FUGO. 

"Sekarang sedang proses pembangunan, Insyaallah dalam satu tahun selesai," tutur Sukamta.

Dengan demikian, dari segi budaya, ia menyampaikan sedang mempersiapkan wisata-wisata religi, misalnya ziarah ke makam-makam para ulama terkenal di Tanah Laut.

Diharapkan ke depannya, saat wisata religi terangkat dan terbukti mendatangkan banyak pengunjung yang memberikan manfaat, masyarakat perlahan dapat menerimanya. 

  • Lebih dari 1.000 Turis Asing Kunjungi Kalimantan Timur hingga Mei 2023
  • Paloh, Tempat Favorit Penyu Hijau Bertelur di Ekor Kalimantan

Sebab, menurutnya, kesiapan masyarakat setempat untuk menerima wisatawan yang berasal dari berbagai macam latar belakang membutuhkan persiapan yang panjang. 

"Karena terbiasa berinteraksi (dengan wisatawan), interaksi ini juga memberikan keuntungan sehingga itu secara perlahan, mentalnya sedang kami siapkan," terang dia. 

"Saat kunjungan memberikan dampak ekonomi yang besar, persoalan culture ini baru bisa (diatasi). Kami harus membangun culture menerima, terbuka, itu yang harus dibangun secara bersamaan," pungkasnya. 

https://travel.kompas.com/read/2023/07/29/180800727/budaya-jadi-kendala-pengembangan-pariwisata-tanah-laut

Terkini Lainnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

Travel Tips
Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Jalan Jalan
Kampoeng Anggrek Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Anggrek Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
8 Kesalahan Umum Harus Dihindari Saat Hiking dan Kemah

8 Kesalahan Umum Harus Dihindari Saat Hiking dan Kemah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke