Taman Bambu di Jakarta Timur, Asyik buat Nongkrong Bareng Teman

KOMPAS.com - Taman Bambu di Cipayung bisa menjadi opsi tempat wisata gratis di Jakarta Timur untuk bersantai bersama teman atau keluarga. 

Dipayungi pepohonan rindang dan diselimuti hamparan rerumputan hijau, taman yang dikelola Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur ini terlihat cukup asri dan sejuk, khususnya menjelang sore hari. 

• Taman Bambu di Jakarta Timur: Lokasi, Jam Buka, dan Fasilitas
• Seharian Wisata Murah di Sekitar Stasiun LRT TMII, Ada 3 Tempat Ini

Pengunjung bisa bebas bersantai di lahan dengan luas 2,9 hektar. Mereka bisa duduk di gazebo dan bangku taman, atau berselonjor diri di rerumputan yang menghadap ke arah danau. 

Tidak hanya duduk-duduk atau bersantai, pengunjung dari berbagai kelompok usia sepakat bahwa taman ini cocok juga untuk berjalan-jalan atau mengobrol. 

"Asyik ya nyaman, untuk ngobrol, ketemu, cukup bagus. Adem-lah, untuk wilayah Jakarta cukup, karena kan kita (masyarakat) butuh space (area) yang kayak gini," kata salah satu pengunjung asal Bekasi bernama Sinta, saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (30/8/2023).

Perempuan berusia 43 tahun ini terlihat sedang berkumpul di pinggir danau bersama keempat temannya. Meski tidak membawa tikar, mereka tampak duduk santai sambil menikmati camilan yang dibawa. 

Mengaku baru pertama kali menyambangi Taman Bambu, Sinta menyebut ia dan teman-temannya sengaja berkumpul di taman ini. Ia juga berencana datang lagi jika ada waktu bertemu selanjutnya. 

"Ke depannya pasti bakal ke sini lagi, murah meriah. Ini bawa jajanan dari luar tadi, boleh yang penting dijaga kebersihannya," imbuh Sinta. 

Jika orang dewasa atau keluarga lebih banyak memanfaatkan Taman Bambu sebagai tempat rehat dan bersantai, remaja dan anak-anak nampak berfoto-foto di sekitar taman. 

"Aku sama teman-teman foto-foto, jalan-jalan sama ngobrol juga. Pertama kalinya ke taman ini, bagus tamannya ya estetis," ujar salah seorang pengunjung yang masih duduk di bangku sekolah dasar bernama Batris.

Perempuan berusia 11 tahun ini datang bersama beberapa teman sekolah dasarnya. Sambil main dan kerja kelompok, mereka mampir ke Taman Bambu untuk bermain.

Beberapa teman Batris juga menyetujui bahwa mereka berburu foto di area taman, karena beberapa spot-nya cukup Instagramable.

"Insyaallah main lagi ke sini karena dari rumah lumayan jauh. Tadi diantar sama ayah," imbuh Batris. 

Sayangnya, dengan lahan yang luas dan masih minimnya tempat sampah, Kompas.com memantau masih ada sampah berserakan di Taman Bambu, tepatnya di depan gerbang masuk, pinggir danau, tedan rutama di sekitar gazebo. 

Hal ini juga diakui beberapa pengunjung yang juga menemukan cukup banyaknya sampah yang tidak dibuang di tempatnya. 

"Bagus tapi kebersihannya saja yang kurang dijaga. Mungkin bisa diperhatikan lagi saja kebersihannya," kata Sinta. 

Senada, teman Sinta yang bernama Santi juga menyebut Taman Bambu saat ini sebenarnya sudah mengalami peningkatan dari awal pembangunan sejak sebelum 2014 lalu. Namun, kondisi taman saat ini tampak kurang bersih. 

Ia bercerita, dirinya mengetahui keberadaan Taman Bambu sejak pembangunan dahulu. Dulunya, pepohonan di Taman Bambu masih belum tumbuh sehingga suasana belum sejuk seperti saat ini.

"Kalau untuk masalah tempat, audah mulai nyaman, kalau dulu kan panas. Karena dulu kan belum ada pohon-pohon besar kayak begini, ini baru dibikin pas pembangunan, sekarang sudah mulai tinggi, jadinya mulai adem," terang Santi.

Akan tetapi, ia melanjutkan, danau dan beberapa area taman saat ini masih kurang terjaga kebersihannya.

"Danau sudah ada dari dulu, cuma sekarang agak kotor ya, sekarang jadi hijau. Lebih ditingkatkan lagi kebersihannya karena kalau dilihat bersih kan enak. Buang sampah enggak sembarangan, pengunjungnya kayaknya masih pada nakal, harus ditertibkan lagi," tutur dia.