YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat akan melaksanakan rangkaian peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW atau dengan menggelar Hajad Dalem Sekaten.
Pelaksanaannya akan diawali sejak Kamis (21/09/2023) hingga Kamis (28/09/2023).
Rentang waktu tersebut, yang dinamakan dengan Sekaten, ditandai dengan dikeluarkannya sepasang Gamelan Sekati yakni Kanjeng Kiai (KK) Gunturmadu dan KK Nagawilaga dari dalam Keraton.
Kedua gamelan ini akan diletakkan di Pagongan Masjid Gedhe dan akan ditabuh selama kurun waktu tersebut.
Adapun Sekaten, seperti dikutip dari situs Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diadakan setahun sekali dan dimulai pada hari kelima pada bulan Mulud atau bulan Jawa.
Puncak perayaannya adalah Garebeg Mulud yang diadakan pada tangal 12 bulan Mulud, yang akan diwarnai iring-iringan gunungan.
Pelaksanaan Garebeg Mulud tahun ini dilakukan dengan iring-iringan bregada prajurit dan tujuh gunungan.
"Gunungan yang berada di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor, akan dibawa oleh Kanca Abang melalui Regol Brajanala-Sitihinggil Lor-Pagelaran-keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe," ujar Penghageng II KHP Widya Budaya KRT Rintaiswara dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9/2023).
Setelah didoakan di Masjid Gedhe, akan ada dua buah gunungan yang dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan.
Terdapat lima jenis gunungan yang dibagikan pada prosesi pelaksanaan Garebeg Mulud. Kelima jenisnya adalah Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan.
Gunungan akan dikeluarkan secara berurutan dari keraton sesuai dengan urutan.
Ia menambahkan, akan ada tiga Gunungan Kakung, peruntukannya masing-masing untuk Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, dan Kepatihan.
Sementara yang lainnya masing-masing berjumlah satu buah dan ikut dirayah di Masjid Gedhe, bersama dengan satu Gunungan Kakung.
"Penambahan dua Gunungan Kakung ini, dilakukan pada masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X," tambah Rinta.
Lebih lanjut, sejak dimulainya rangkaian peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, diberlakukan no fly zone di Kawasan Keraton Yogyakarta.
Artinya, masyarakat dilarang untuk menerbangkan drone dan sejenisnya 0-150 meter dari permukaan tanah.
"Hal ini dilakukan guna mendukung kelancaran seluruh prosesi, sekaligus memberikan penghormatan terhadap jalannya Hajad Dalem dan ubarampe yang dibagikan sebagai perlambang sedekah raja," kata dia.
Jadwal rangkaian Hajad Dalem Sekaten Jimawal 1957
Berikut jadwal rangkaian Hajad Dalem Sekaten yang dapat diikuti:
Kamis, 21 September 2023
Pukul 19.00 WIB-selesai, Miyos Gangsa, diawali pembagian udhik-udhik oleh Putra Dalem di Kagungan Dalem Bangsal Pancaniti (Pelataran Kamandungan Lor/Keben)
Minggu, 24 September 2023
Pukul 06.30 WIB-selesai, Gladi Resik Prajurit Jelang Garebeg Mulud di Kagungan Dalem Pelataran Kamandungan Kidul-Pagelaran
Senin, 25 September 2023
Pukul 15.00-17.00 WIB, Hajad Dalem Numplak Wajik di Panti Pareden, Kompleks Magangan, Keraton Yogyakarta
Rabu, 27 September 2023
Pukul 18.30 WIB-selesai, Kondur Gangsa (Diawali Pembagian Udhik-udhik oleh Ngarsa Dalem dan Pembacaan Riwayat Nabi Muhammad SAW) di Kagungan Dalem Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta-Keraton Yogyakarta
Kamis, 28 September 2023
Pukul 08.00-12.00 WIB Hajad Dalem Garebeg Mulud di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran-Kagungan Dalem Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta;
Pukul 19.00 WIB-selesai Bedhol Songsong Pementasan Wayang Kulit Lakon Mahabarata Lampahan Pandawa Mahabhiseka Dalang: M. Riyo Cermokondhowijoyo di Kagungan Dalem Tratag Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta.
Seluruh rangkaian agenda bersifat terbuka dan dapat disaksikan oleh umum, serta disiarkan melalui Instagram live @kratonjogja.
Sementara agenda Bedhol Songsong akan disiarkan secara live streaming melalui YouTube Kraton Jogja.
https://travel.kompas.com/read/2023/09/21/111300027/jadwal-hajad-dalem-sekaten-2023-di-keraton-yogyakarta-mulai-hari-ini