KOMPAS.com - Apakah kamu berencana mengajak anak-anak berlibur di Yogyakarta? Menariknya, ada sejumlah tempat wisata anak gratis di Yogyakarta yang bisa menjadi alternatif liburan hemat biaya (low budget).
Meskipun gratis, namun tempat wisata anak gratis di Yogyakarta tidak kalah menarik, lho. Obyek wisata tersebut menawarkan beragam daya tarik bagi anak-anak, seperti wahana seru dan pemandangan indah.
Tempat wisata anak gratis di Yogyakarta
Kompas.com merangkum tempat wisata anak gratis di Yogyakarta sebagai berikut:
Studio Alam Gamplong merupakan tempat pengambilan gambar film milik sutradara Hanung Bramantyo yang dijadikan obyek wisata. Lokasinya berada di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Moyudan, Sleman.
Berdasarkan informasi dari Kompas.com (29/12/2019), pengunjung dapat melihat aneka bangunan yang digunakan sebagai latar belakang film garapan Hanung Bramantyo.
Sejumlah film yang mengambil gambar di lokasi ini adalah Sultan Agung: The Untold Love Story dan Bumi Manusia. Obyek wisata ini sangat cocok untuk berfoto. Selain itu, terdapat kereta kuno serta kolam ikan bagi anak-anak.
Pengunjung tidak dipungut tiket masuk, namun ada tiket untuk sejumlah wahana yang berada di obyek wisata ini.
Alun-alun Kidul atau dikenal sebagai Alkid merupakan salah satu ikon wisata Kota Gudeg. Wisata malam hari ini juga bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjung.
Tersedia wahana becak warna-warni yang akan mengantarkan anak-anak berkeliling Alun-alun Kidul. Namun, pengunjung tetap harus membeli tiket becak warna-warni.
Selain itu, ada beragam kuliner murah meriah di kawasan wisata ini, seperti angkringan, wedang ronde, jagung bakar, sosis bakar, dan sebagainya.
Aktivitas wisata di Alun-alun Kidul yang terkenal adalah melewati pohon beringin kembar di tengah alun-alun dengan menutup mata. Menurut kepercayaan setempat, orang bagi yang bisa melewati pohon tersebut dengan lurus sambil menutup mata, maka impiannya bisa tercapai.
Berlibur ke Yogyakarta, tidak lengkap rasanya tanpa mengunjungi Jalan Malioboro yang ikonik. Orang tua bisa mengajak anak-anak membeli beragam pernak-pernik oleh-oleh khas Kota Gudeg.
Wisatawan dapat menikmati suasana Jalan Malioboro secara gratis. Lokasinya sangat strategis di dekat atraksi wisata lainnya, seperti Stasiun Tugu, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Anak-anak bisa naik delman berkeliling kawasan wisata dekat Malioboro. Namun tentunya wisatawan harus membayar tarif naik delman.
Obyek wisata yang satu ini bisa mendekatkan anak-anak dengan alam. Lokasinya berada di Dusun Lemah Rubuh, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
Daya tarik Lemah Rubuh adalah panorama sungai dan perbukitan hijau. Di tepi sungai, terdapat spot foto Instagramable berbentuk sangkar dari anyaman bambu, seperti dikutip dari Tribun Jogja.
Selain menikmati pemandangan, anak-anak bisa berfoto dengan latar belakang sungai dan perbukitan hijau.
Wisatawan juga bisa mengajak anak-anak menikmati suasana Yogyakarta di Titik Nol Kilometer. Aktivitas wisata di kawasan Titik Nol Kilometer tidak dipungut biaya alias gratis.
Kawasan ini dikelilingi dengan tempat bersejarah yang dapat dikunjungi secara cuma-cuma. Anak-anak bisa belajar sejarah di Monumen Serangan Umum 1 Maret. gedung BNI, serta Bank Indonesia yang berada di kawasan wisata ini.
Titik nol kilometer Yogyakarta berada di persimpangan yang mempertemukan empat ruas jalan, yaitu Jalan KH. Ahmad Dahlan dari sisi barat, Jalan Margo Mulyo dari sisi utara, Jalan Panembahan Senopati dari sisi timur, dan Jalan Pangurakan dari sisi selatan.
Masih berada di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, wisatawan bisa mengajak anak-anak untuk mengunjungi Istana Kepresidenan Gedung Agung. Salah satu Istana Kepresidenan RI ini, merupakan bangunan sarat nilai sejarah, karena menjadi saksi berbagai peristiwa penting di Yogyakarta.
Gedung Agung selesai dibangun pada 1832. Gedung tersebut dipakai sebagai tempat tinggal para residen dan Gubernur Belanda di Yogyakarta. Bangunan ini sempat rusak berat pada saat terjadi gempa bumi besar pada 1867.
Dari 1946 hingga 1949, gedung ini menjadi tempat kediaman resmi Presiden Soekarno, saat Kota Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia. Wisatawan bisa masuk ke area Istana Kepresidenan Gedung Agung secara gratis, namun harus reservasi dulu karena kuotanya terbatas.
Anak-anak dapat berkenalan dengan permainan tradisional di Kampung Dolanan Pandes. Lokasinya berada di Dusun Pandes, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Beraneka ragam mainan tersebut antara lain othok-othok, wayang kertas, angkrek, kitiran, hingga manukan. Pengunjung yang ingen sekadar mengenalkan permainan tradisional di Kampung Dolanan Pandes tidak dipungut biaya.
Namun, pengunjung juga bisa membeli sejumlah mainan tradisional tersebut, dengan harga yang berbeda-beda.
Desa Wisata Kasongan adalah sentra kerajinan gerabah yang sudah kondang sampai mancanegara, seperti dilansir dari laman Indonesia Travel. Jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota, tepatnya di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan.
Orangtua bisa memperlihatkan kepada anak-anak beragam hasil kerajinan dari gerabah, seperti kendi, guci, pot, perabotan rumah tangga, patung, dan lainnya yang dipamerkan di depan rumah-rumah penduduk.
Jika hanya melihat beragam kerajinan tersebut, wisatawan tidak dipungut biaya alias gratis. Selain itu, Desa Wisata Kasongan juga menyediakan paket edukasi gerabah bagi pengunjung.
Belakangan selain gerabah, di Kasongan juga mulai dikembangkan produk kerajinan dari material selain tanah liat seperti batok kelapa, bambu, rotan, kayu, batu, dan lain-lain. Jenisnya tak kalah beragam, berupa perabotan rumah tangga, karpet, hiasan, furnitur, tas, keranjang, dan pernak-pernik lainnya.
https://travel.kompas.com/read/2023/10/18/144915027/8-tempat-wisata-anak-gratis-di-yogyakarta-bisa-sambil-belajar