Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Berkunjung ke Pameran ICAD di Jakarta, Registrasi Dulu

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) kembali digelar di Jakarta Selatan, sampai Minggu (26/11/2023) di hotel grandkemang Jakarta. Tahun ini, ICAD sudah masuk edisi ke-13. 

"Pameran ICAD 13 bertema Feel-Good Lab, menampilkan karya desain dan seni kontemporer dari 54 seniman,” ujar Festival Director ICAD 13 Edwin Nazir, saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (17/10/2023).

  • Ada Pameran Seni Kontemporer ICAD di Jakarta, Masuknya Gratis
  • Pameran ICAD 13 di Kemang: Lokasi, Jam Buka, dan Cara Dapat Tiket

Ia mengatakan, 54 karya yang ditampilkan berasal dari seniman yang datang dari 18 kota dan negara, termasuk di antaranya Thailand dan Malaysia.

Sesuai dengan tema yang diangkat, karya-karya ini menawarkan pandangan tentang berbagai gagasan mengenai kepedulian, humor, perasaan bahagia, dan emosi-emosi kontras yang ada di sekitar.

Tips ke Pameran ICAD 13

Penasaran ingin berkunjung ke pameran ICAD 13, simak beberapa tips berikut ini:

Masing-masing karya, kata Edwin, berisi deskripsi tertulis yang ditempel tidak jauh dari karya tersebut. Beberapa juga memasukkan informasi perjalanan sang seniman. 

Agar lebih dapat meresapi makna dan tujuan sang seniman dalam menciptakan karya, ia berpesan agar pengunjung tidak hanya melihat dan berfoto-foto. 

"Nikmati karya seni dan hargai pembuatnya. Foto-foto silakan, lebih baik untuk juga membaca caption (keterangan) jadi bisa memahami mengapa senimannya membuat karya itu, selain terlihat dari visualnya," terangnya.

Pameran ICAD 13 bisa dikunjungi secara gratis, tanpa biaya dan syarat apa pun. Siapa pun bebas berkunjung dan membuat konten, setelah registrasi.

"Kalau mau berkunjung yang pasti harus registrasi, di website  (situs web) arturaicad.com/register atau ada aplikasinya kalau mau download (unduh) di App Store dan Play Store, di situ ada jam dan tanggal tinggal pilih," tutur Edwin. 

Sama seperti kebanyakan pameran atau galeri seni, terdapat aturan yang harus diikuti oleh para pengunjung. 

"Kalau untuk karya-karya yang tidak boleh dipegang, sudah ada tanda tulisannya, berarti jangan dipegang. Tapi kalau karya-karya yang sifatnya interaktif, yang boleh disentuh dan dipegang, silakan dicoba. Malah memang di situlah bentuk karyanya," terang Edwin. 

Selain itu, pengunjung juga diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak karya, tidak mengganggu pengunjung lain, dan tidak makan atau minum. 

"Jika bawa makanan atau minuman bisa dititipkan di registrasi depan," ujarnya.

Untuk menikmati puluhan karya bermakna di ICAD 13, kamu sebaiknya tidak datang sendirian. 

Sebab, biasanya pengunjung akan berburu foto atau membuat konten sehingga membutuhkan bantuan setidaknya satu orang teman.

Tak hanya untuk berfoto, pameran ini bisa menjadi lokasi untuk belajar ataupun menambah wawasan mengenai seni. Kamu pun bisa mengajak teman untuk diskusi, anak-anak, atau saudara untuk belajar tentang seni dan desain. 

"Ayo ajak anak-anaknya, yang ingin membiasakan anaknya untuk melihat seni dan desain sejak kecil, juga bagus. Karena Karya-karya ini banyak yang bisa dinikmati anak kecil," tutup Edwin. 

https://travel.kompas.com/read/2023/10/25/191200527/4-tips-berkunjung-ke-pameran-icad-di-jakarta-registrasi-dulu

Terkini Lainnya

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke