Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Wisata ke Pura Uluwatu di Bali, Datang Pagi Hari

BALI, KOMPAS.com - Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu termasuk salah satu tempat terbaik untuk menikmati panorama matahari terbenam (sunset) di Bali. 

Wisatawan bisa menyaksikan matahari seolah tenggelam perlahan di ujung Samudera Hindia, ditemani pertunjukan Tari Kecak yang meriah.

  • Canggu ke Uluwatu Cuma 40 Menit Naik Perahu, Turis Wajib Coba
  • Tanah Lot dan Uluwatu Bali Masuk 10 Tempat Sunset Terbaik di Dunia

Selain sunset, tempat ibadah umat Hindu ini juga menyuguhkan pemandangan laut lepas dengan buih-buih ombaknya yang bisa dilihat dari atas tebing setinggi sekitar 76,2 meter, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Badung, Kamis (26/10/2023).

Adapun Pura Uluwatu berada di Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali. Jaraknya sekitar 21-33 kilometer dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. 

Jika ingin berkunjung, berikut beberapa tips yang bisa diperhatikan, berdasarkan pengalaman Kompas.com, Kamis (26/10/2023):

Loket Pura Uluwatu dibuka dari pukul 07.00 Wita sampai 19.00 Wita, sedangkan pertunjukan Tari Kecak dimulai dari pukul 18.00 Wita sampai 19.00 Wita. 

Jika tidak ingin menonton Tari Kecak, wisatawan disarankan datang pagi hari, khususnya pada hari kerja, lantaran suasana relatif lebih sepi. 

Tidak hanya itu, sinar matahari belum terlalu terik pada pagi hari sehingga wisatawan bisa lebih leluasa menjelajahi area pura.

Di sekitar Pura Uluwatu terdapat hutan kecil yang menjadi habitat ratusan monyet. Hewan berbulu abu-abu ini diyakini masyarakat setempat sebagai penjaga kesucian tempat ibadah ini.

Wisatawan yang membawa tas, kamera, kacamata, ponsel, dan perhiasan harap berhati-hati karena sewaktu-waktu monyet-monyet tersebut bisa merebutnya. Apalagi hewan ini sudah bisa dijumpai tepat dari pintu masuk. 

Oleh sebab itu, jagalah barang bawaan dan masukkan ke dalam tas jika memungkinkan. Bila memotret dari tepi tebing, tetaplah waspada dan perhatikan lingkungan sekitar karena hewan berbulu ini bisa bergerak cukup cepat.

Adapun biasanya wisatawan atau pemandu diizinkan mengambil batang kayu sebagai alat untuk mengusir monyet-monyet agar tidak menghalangi jalan. Wisatawan juga diimbau mengusirnya dengan cara halus dan tidak menyakiti hewan tersebut.

Apabila ada barang yang direbut monyet, jangan sungkan minta bantuan petugas agar dicarikan.

Beberapa area di Pura Uluwatu terbuka bagi wisatawan, namun area pura, khususnya Utama Mandala, tertutup hanya untuk umat Hindu yang bersembahyang. Area ini dibatasi oleh gerbang putih.

Wisatawan pun diimbau mematuhi aturan yang ada demi menjaga ketertiban pura. 

Selain itu, wisatawan yang datang ke tempat ini juga wajib memakai kain dan sabuk yang sudah disediakan.

Area Pura Uluwatu cukup luas dengan medan yang terdiri dari turunan dan tanjakan.

Jika ingin ke pura, wisatawan harus naik sejumlah anak tangga yang cukup tinggi agar bisa sampai di gerbang putih yang menjadi batas antara wisatawan dan umat yang hendak bersembahyang. 

Maka dari itu, wisatawan disarankan memakai alas kaki yang nyaman guna memudahkan mereka saat bergerak. 

https://travel.kompas.com/read/2023/10/28/173700227/4-tips-wisata-ke-pura-uluwatu-di-bali-datang-pagi-hari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke