Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Istana Gyeongbok Jadi Sasaran Vandalisme, Biaya Pembersihan Capai Rp 1,2 Miliar

KOMPAS.com - Istana Gyeongbok merupakan istana terbesar dan paling penting di Korea Selatan.

Istana ini terletak di pusat kota Seoul dan menjadi salah satu situs bersejarah paling populer di negara tersebut.

Melansir The Korea Times, dinding Istana Gyeongbok di pusat kota Seoul, telah terkena coretan dua kali pada bulan Desember, dan telah dibersihkan hingga hampir selesai.

Administrasi Warisan Budaya (CHA) meminta kompensasi atas biaya yang dikeluarkan dalam membersihkan dinding tersebut dari para pelaku. Pembersihan ini di diperkirakan menghabiskan 100 juta won atau Rp 1,2 miliar.

Bagian dari istana bersejarah abad ke-14 ini dirusak dengan cat semprot pada tanggal 16 dan 17 Desember 2023.

Terdapat tiga tersangka yang terbukti bersalah, dan menjalani hukuman minimal tiga tahun penjara, sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Warisan Budaya.

Dalam konferensi pers, pejabat CHA melaporkan bahwa dalam perbaikan dinding tersebut sudah terlaksana hingga 80 persen selesai.

Pembersihan Istana Gyeongbok telan biaya 1,2 miliar

Pembersihan dilakukan pada tanggal 16 dan 28 Desember 2023 dengan biaya peralatan khusus mencapai lebih dari 21 juta won atau sekitar Rp 248 juta.

Jika digabungkan dengan biaya tenaga kerja, 234 ahli konservasi dan pegawai pemerintah yang terlibat dalam proyek ini, diperkirakan mencapai Rp 1,2 miliar.

Setelah insiden bulan Desember itu, Korea Selatan kemudian melakukan survei ke empat istana besar, seperti Kuil Jongmyo dan makam kerajaan dari Kerajaan Joseon tahun 1392-1910.

Hasil survei tersebut, banyak ditemukan coretan dan ukiran lain yang tertinggal selama bertahun-tahun di bangunan dan dinding.

“CHA akan mengambil tindakan tegas ketika menghadapi tindakan vandalisme jahat yang serupa dengan yang terjadi di Istana Gyeongbok," kata kepala agensi Choi Eung-chon, dikutip The Korea Times.

Pihaknya juga akan menerapkan tindakan pencegahan yang lebih baik terhadap kerusakan situs warisan, selain meningkatkan kesadaran masyarakat melalui promosi dan pendidikan.

Kejadian ini akan meningkatkan keamanan di situs warisan dengan meningkatkan patroli dan memasang kamera CCTV tambahan.

Pada tahun 2025, akan dipasangkan 110 kamera pengintai untuk memantau dinding luar empat istana, seperti Kuil Jongmyo, dan Altar Sajikdan, serta 20 kamera tambahan untuk Istana Gyeongbok.

Saat ini, terdapat 415 kamera yang ditempatkan di 200 lokasi, di dalam kompleks istana dan 14 kamera di sembilan lokasi sekitarnya.

Patroli juga akan diperkuat di Istana Gyeongbok, dan akan ditingkatkan menjadi delapan kali dalam 24 jam dibandingkan dengan dua hingga empat kali sebelumnya.

CHA berencana akan memasukkan kampanye anti-vandalisme dalam spanduk, selebaran, tiket, serta di saluran online, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perlindungan warisan nasional.

Hal ini juga bertujuan untuk mendorong masyarakat secara aktif melaporkan kejadian vandalisme melalui situs web dan hotline khusus.

https://travel.kompas.com/read/2024/01/15/150300927/istana-gyeongbok-jadi-sasaran-vandalisme-biaya-pembersihan-capai-rp-1-2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke