Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak

KOMPAS.com - Berkemah adalah aktivitas di alam yang seru untuk dilakukan bersama teman-teman.

Setelah camping di gunung atau laut, pastikan untuk membersihkan dan merawat kembali perlengkapan yang dimiliki, terutama tenda.

Pastikan dibersihkan dan disimpan di tempat kering agar tidak tumbuh jamur dan cepat rusak.

Simak cara merawat tenda setelah dipakai camping agar tidak cepat rusak berikut ini.

Jika tidak ada tempat, bisa dikeringkan dengan cara digantung.

2. Pastikan benar-benar kering sebelum disimpan

Kain lembap menimbulkan jamur, menyebabkan bau tidak sedap, dan merusak lapisan tahan air poliuretan.

Seiring waktu kelembapan dapat memecah lapisan secara kimia. Oleh karena itu, pastikan benar-benar kering semua bagian tenda sebelum disimpan.

3. Simpan di tempat sejuk dan kering

Simpan tenda di tempat yang sejuk dan kering, jangan bungkus dengan tas untuk penyimpanan jangka panjang.

Jika mempunyai sarung bantal yang sudah usang, bisa digunakan sebagai kantong penyimpanan tenda atau tas jala.

4. Hindari menyimpan di tempat lembap

Jangan simpan tenda di tempat lembap dan panas seperti bagasi mobil, gudang bawah tanah, atau di bawah loteng.

Simpan tenda di rak terbuka dengan kantong plastik tertutup.

https://travel.kompas.com/read/2024/04/18/070400127/4-cara-rawat-tenda-setelah-dipakai-camping-agar-tidak-cepat-rusak

Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke