JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 58 menewaskan 12 orang pada Senin (8/4/2024).
Dikutip dari berita Kompas.com yang tayang pada Selasa (16/4/2024), kecelakaan maut ini disebabkan oleh sopir Gran Max yang kelelahan.
"Jakarta-Ciamis sampai dengan tanggal 8 sehingga pengemudi tersebut mengalami kelelahan yang mengakibatkan microsleep atau mengantuk karena kelelahan," kata Karopenmas Divis Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Sebab, sopir travel gelap itu diketahui menyupir selama empat hari berturut-turut dari Jakarta ke Ciamis sejak 5 April 2024.
Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menanggapi hal ini.
Ia mengatakan, Kemenparekraf sudah bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menindaklanjuti insiden yang terjadi di laut maupun darat.
Ada dua rekomendasi dari KNKT yang ditindaklanjuti oleh Kemenparekraf terkait keselamatan pengemudi.
"Pertama, terkait jadwal perjalanan dan kesegaran pengemudi. Pengemudi harus mengurangi kelelahan sebelum melakukan perjalanan jauh," kata Fadjar dalam Weekly Brief with Sandiuno, Selasa (16/4/2024).
Selanjutnya, Kemenparekraf juga sudah mengimbau tempat-tempat wisata untuk menyiapkan area istirahat khusus sopir.
"Karena sering kali sopir dan awak bus pariwisata lainnya tidak dapat empat istirahat yang nyaman," tuturnya.
Hal ini, menurut Fadjar, juga perlu diperhatikan oleh agen-agen perjalanan, baik dalam menyiapkan jadwal wisata maupun memilih tempat wisata.
"Tugas kemeprekraf kemudian harus mendorong tempat wisata yang menyediakan fasilitas tersebut dan diharapkan ada perubahan lebih baik," ungkap dia.
https://travel.kompas.com/read/2024/04/18/143500327/tanggapan-kemenparekraf-soal-jam-kerja-overtime-sopir-bus-pariwisata