Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata Noyo Gimbal View di Blora yang Murah Meriah Dikunjungi Banyak Orang

BLORA, KOMPAS.com – Noyo Gimbal View adalah salah satu tempat wisata buatan yang saat ini sedang ramai diperbincangkan dan dikunjungi masyarakat Kabupaten Blora dan sekitarnya. 

Lokasinya berada di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Untuk menuju tempat wisata tersebut, membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari Alun-alun Blora.

Disebut sebagai tempat wisata buatan karena memang lahan yang digunakan merupakan tanah desa atau bengkok desa dan awalnya merupakan lahan persawahan. 

Keberadaan Noyo Gimbal View tidak terlepas dari inovasi dan ide kepala desa setempat, yaitu Yannanta Laga Kusuma.

Dengan inovasi yang digagasnya tersebut, lahan bengkok desa seluas 1,8 hektar tersebut disulap menjadi tempat wisata dengan nilai aset lebih dari Rp 1 miliar, dalam jangka waktu kurang dari setahun.

Awal mula Noyo Gimbal View

Noyo Gimbal View pertama dibuka untuk umum sekitar Juni 2023. Tempat wisata ini awalnya hanya menyuguhkan panorama Patung Noyo Gimbal, sejumlah saung dan resto, serta pertanian organik mina padi ikan nila.

“Awalnya itu memang kita sudah menganggarkan untuk pengembangan desa wisata khususnya di Desa Bangsri senilai Rp 200 juta. Kemudian kita dapat bantuan provinsi senilai Rp 100 juta," kata Laga di lokasi, Selasa (21/5/2024).

Keberadaan patung Noyo Gimbal yang menjadi ikon wisatanya, memang tidak terlepas dari tokoh pahlawan tersebut.


Legenda Noyo Gimbal

Dalam tulisan yang dipajang di area lokasi wisata tersebut, Noyo Sentiko atau Noyo Gimbal merupakan sosok pejuang antikolonialisme belanda pada abad ke-18 dan dikenal sebagai pahlawan yang berani dan tangguh.

Penyebutan Noyo Sentiko menjadi Noyo Gimbal dilatarbelakangi rambut panjangnya yang menjadi gimbal akibat bercampur keringat dan darah musuh saat bergerilya. Dahulu, Noyo Gimbal menuntut ilmu di daerah Nglengkir, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.

Dari kisah perjuangan Noyo Gimbal bergerilya melawan penjajah, kemudian muncul nama-nama desa yang saat ini dikenal sebagai Desa Bangsri, Desa Semampir, hingga Desa Kemiri.

Patung Noyo Gimbal dibuat sebagai bagian dan upaya melestarikan identitas lokal dan budaya Blora. Patung tersebut melambangkan semangat patriotisme dan nasionalisme karena rela berkorban untuk melawan penjajah.

Patung ini juga sebagai simbol kebanggaan akan sejarah perjuangan bangsa dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya mencintai dan mempertahankan kemerdekaan.

Dengan menghadirkan tokoh legendaris dari patung tersebut, menunjukkan bahwa masyarakat Blora bangga terhadap warisan budaya dan sejarah mereka.

Noyo Gimbal pernah bersumpah tidak akan memotong rambutnya hingga penjajah kolonial belanda mundur dan hengkang dari tanah Jawa.

Pembangunan patung di lokasi wisata tersebut membutuhkan waktu sekitar 70 hari yang dibuat dari kerangka besi berlapis semen.

Pemilihan warna emas agar patung tidak terlalu mencolok saat dilihat. Sedangkan patung tersebut dibuat oleh seorang perajin seni rupa desa setempat bernama Derry Gudha Dharma.

“Kita ingin mengangkat sejarah beliau karena sudah terukir sejak tahun 1856, jadi kita cucu-cucunya akan melestarikan dan merawat, serta memperkenalkan leluhur atau tokoh pahlawan Noyo Sentiko,” terang dia.


Wahana dan jumlah pengunjung

Tempat wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Maju Mapan Desa Bangsri kini sudah berkembang cukup pesat. Sejumlah investor yang masuk membuat area seluas 1,8 hektar tersebut sudah padat dengan beraneka wahana.

“Alhamdulillah aset yang di dalam sini sudah berkembang pesat, kurang lebihnya tetap di atas Rp 1 miliar asetnya yang ada di Noyo Gimbal View ini,” kata dia.

Dengan tiket masuk Rp 2.000, para pengunjung bisa menikmati Noyo Gimbal View sembari berkeliling area wisata. Untuk menyantap kuliner dan menikmati wahana di wisata tersebut, para pengunjung perlu merogok kocek dengan harga beragam.

Sejumlah wahana yang dapat dinikmati antara lain, kereta sawah, skuter dan sepeda listrik, mobil-mobilan, keranjang sultan, istana bola, kolam terapi ikan, hingga kolam renang.

Dengan banyaknya wahana, tempat kuliner, hingga tiket masuk yang tergolong murah, maka tak heran Noyo Gimbal View mampu menarik belasan ribu pengunjung tiap bulannya.

“Kalau per bulan paling sedikit itu kita pengelolaan tiket masuk antara 11.500 sampai 12.000 pengunjung,” ujar dia.

Tak hanya itu saja, keberadaan Noyo Gimbal View bahkan beberapa kali menyedot sejumlah tamu yang berasal dari luar Kabupaten Blora.

Menurut Laga, banyak perangkat desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berkunjung untuk melakukan studi banding.


Sediakan lowongan pekerjaan bagi warga desa

Adapun Noyo Gimbal View kini mampu menciptakan lowongan pekerjaan bagi warga desa setempat. Hal itu karena pengelolaannya sudah matang dan wisatanya mampu menarik belasan ribu pengunjung tiap bulannya.

Bahkan, warga desa yang diberdayakan untuk bekerja di Noyo Gimbal View hampir mencapai 100 orang dengan gaji UMK dan UMR.

“Jadi pengembangannya tetap kita menggaet investor, kemudian kita langkahnya pelan-pelan melalui pengelolaan desa wisata di sini,” kata dia.

Meskipun lahan seluas 1,8 hektar itu telah terisi penuh dengan berbagai macam wahana, pihaknya tetap akan melakukan pengembangan serta inovasi kedepannya.

Wahana seperti seluncuran pelangi, cafe lantai tiga plus rooftop, hingga adventure ATV sudah masuk daftar untuk direalisasikan.

Walaupun sekilas telah terlihat bagus, namun masih ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi.

Seperti akses jalan yang masih belum sepenuhnya mulus dan rencananya tahun ini bakal diaspal, hingga area wisata yang suasananya agak masih panas pada siang hari, karena beberapa pohon yang ditanam belum mampu membuat teduh.

https://travel.kompas.com/read/2024/05/24/080800827/wisata-noyo-gimbal-view-di-blora-yang-murah-meriah-dikunjungi-banyak-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke