Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (116): Karakoram Highway

Kompas.com - 13/01/2009, 15:02 WIB
[Tayang:  Senin - Jumat]

Di bawah gunung bertudung salju setinggi 7.790 meter, Desa Karimabad diam dalam keheningan. Di sini waktu mengalir lambat-lambat, ditelan keagungan puncak-puncak raksasa. Di bawah sana terhampar Lembah Hunza—terletak di utara Pakistan, diapit tiga gunung besar: Himalaya, Karakoram, dan Pamir. Jalan raya Karakoram Highway berkelok di pinggang gunung, menghubungkan Islamabad—ibu kota Pakistan—dengan kota kuno Kashgar di negeri Tiongkok.

          “Perjalanan yang benar-benar menyakitkan,” keluh Al, “Saya memang sudah tua. Perjalanan seperti ini sudah bukan untuk umurku lagi.”

Saya dan Al baru saja menempuh perjalanan panjang sampai ke dusun Karimabad di jantung Lembah Hunza. Tujuh jam perjalanan Lahore–Rawalpindi plus 22 jam dengan bus menyusuri Karakoram Highway, dan masih ditambah lagi dua jam perjalanan sampai ke Karimabad. Jalannya berkelak-kelok, naik turun, bolong-bolong. Namanya juga jalan gunung.

Gunung-gunung di bagian utara Pakistan mengisolasi wilayah pedesaan di seluruh provinsi Northern Areas (NA) di dataran tinggi ini. Ajaib, di liukan tajam punggung bukit, di tepi jurang dengan air sungai yang menggelegak, bisa dibangun jalan raya beraspal yang menghubungkan Pakistan-China, menghidupkan kembali perdagangan Jalur Sutra, dan menyembulkan dusun-dusun Hunza ke atas peta.

Namun, bagi Al, itu adalah siksaan. Tak pernah ia semenderita ini.

          “Masa tak ada pesawat terbang ke Gilgit?” ia mengeluh lagi. “Ada, tetapi sebaiknya kita berangkat naik bus, terus waktu pulang kamu bisa naik pesawat. Sekali-sekali mencicipi kehidupan rakyat jelata di Pakistan,” hibur saya.

Ia kapok.

          “Tetapi ini pengalaman pertama dan terakhir saya. Tidak akan saya ulangi lagi perjalanan seperti ini.”

Langit sudah mulai gelap ketika kami sampai di Karimabad. Dua tahun yang lalu, saya pernah ke sini, menginap di pemondokan sederhana milik Haider-ji, Kakek Haider. Namun, saya sudah lupa-lupa ingat tempatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com