SIDOARJO, SABTU - Warga korban lumpur Lapindo siap berunjuk rasa lagi di Jakarta. Mereka akan menuntut pembayaran ganti rugi pembayaran 80 dan 20 persen yang dijanjikan PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) sebagai juru bayar PT Lapindo Brantas.
"Sekitar 1.800 warga akan berangkat ke Jakarta pada Minggu (8/3) pagi untuk mendesak pemerintah pusat terkait pembayaran ganti rugi yang dijanjikan PT Minarak sebesar Rp 30 juta per bulan, bukan Rp 15 juta per bulan," kata koordinator aksi, Sumitro ketika ditemui di Pasar Baru Porong, Sidoarjo, Sabtu.
Sebelum berangkat, warga korban lumpur itu terlebih dulu mendapatkan pembekalan di Pasar Baru Porong untuk memberikan kesiapan batin dan fisik.
"Kami ingin aksi yang akan kami lakukan di Jakarta nanti membuahkan hasil maksimal," katanya.
Menurut Sumitro, tujuan utama datang ke Jakarta adalah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami ingin menagih kepada Pak Presiden terkait proses pembayaran ganti rugi 20 persen dan 80 persen," katanya.
Mereka berharap ada kepastian soal ganti rugi sebelum pemilu legislatif dan pemilihan presiden digelar. Pemerintah berjanji kalau penyelesaian ganti rugi akan selesai pada akhir 2009.
"Kami ingin menuntut janji yang diucapkan Pak Susilo Bambang Yudhoyono dalam berbagai kesempatan," katanya.
Rencananya, mereka akan berangkat ke Jakarta dengan menumpang kereta api dari Surabaya. Sesampainya di Jakarta mereka akan langsung menuju Tugu Proklamasi, dan selanjutnya melakukan aksi di Istana Negara pada Selasa (10/3).
Senada dengan itu, Pitanto, salah satu koordinator lain mengatakan agenda lainnya di Jakarta adalah menyampaikan keberatan soal angsuran (cicilan) pembayaran ganti rugi aset yang terendam lumpur senilai Rp 15 juta per bulan.
Meski aksi mereka dilarang kepolisian, warga tetap nekat berangkat, karena uang cicilan sebesar itu tidak mencukupi. "Seperti kesepakatan pertama di depan Presiden sebesar Rp 30 juta per bulan," katanya.