Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manisnya Saat Berbuka Puasa....

Kompas.com - 28/08/2009, 17:29 WIB

Meski porsinya tidak terlalu banyak, hanya semangkuk kecil, tetapi diklaim bahwa kolak di rasanya sangat beda dengan di tempat lain. "Kami main di resep. Meskipun hanya gratis, pembuatannya tidak asal," tuturnya.

Jika enggan berbuka dengan kolak, berbagai jus beserta vairiasnya bisa menjadi alternatif. Namun, untuk yang satu ini tidak bisa gratis. Jus galunggung yang berisi campuran nanas dan pisang misalnya, terlihat sangat menggoda.

"Lantas, apakah tidak rugi mengadakan takjil cuma-cuma? Setidaknya kan ikut beramal selama ramadhan. Setahun sekali ini..he-he-he..," ucap Ricky Ochtavianus, pegawai Kongkow Cafe, sambil terkekeh.

"Ya, di tempat kami makanan yang disajikan kan butuh waktu, sekitar sepuluh menit. Nah, sambil menunggu, dan pastinya supaya perutnya tidak kosong ya kami beri saja takjil. Maklum, anak-anak muda kan suka tidak sabaran," ucapnya sambil tertawa.

Salah paham 

Padahal, menurut Elly Musa, pakar gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (persagi) Jabar, sebetulnya, berbuka dengan yang manis-manis, tidaklah dibenarkan. Sebab, makanan-makanan seperti kolak dan cendol mengandung kadar gula alami yang tinggi. Gula ini mengandung kalori dan hidrat arang yang jika berlebih akan kurang baik bagi tubuh.

"Yang jadi masalah, kalau berbuka kan orang-orang suka seenaknya bernafsu makan kolak yang banyak. Padahal, malam harinya kan tidak ada aktivitas. Sehingga, kalori menumpuk. Di usia lanjut, ini sangat tidak baik," ujarnya. Untuk itu, seperti yang dipraktikannya, lebih baik berbuka dengan jus atau buah-buahan.

Atau, setidaknya, tidak berlebihan dalam mengonsumsi takjil yang manis-manis. sebab, sejatinya, berpuasa adalah menahan nafsu itu sendiri. Adalah kemenangan yang sangat manis jika kita bisa mengontrol hawa nafsu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com