Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasilkan 231 Miliar Liter Air Per Tahun, TNGG Pangrango Direstorasi

Kompas.com - 28/02/2010, 12:41 WIB

CIPANAS, KOMPAS.com — Taman Nasional Gunung Gede Pangrango atau TNGG Pangrango tahun 2010 akan merestorasi kawasan hutan seluas 3.000 hektar. Hal ini dimaksudkan agar tutupan hutan terus bertambah dengan penanaman pohon di kawasan penambahan luas TNGG Pangrango. Sejak 2003, luas TNGG Pangrango bertambah 7.675 hektar sehingga kini luasnya menjadi 22.851 hektar.

Kepala TNGG Pangrango Sumarto mengatakan hal itu menjawab Kompas, seusai pelantikan Adhyaksa Dault menjadi Ketua Umum Vanaprastha, kelompok pecinta alam dan cinta tanah air yang membangun Basecamp Vanaprastha pada ketinggian 1.625 mdpl di TNGG Pangrango, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. "Keberadaan TNGG Pangrango sangat berarti karena menghasilkan 231 miliar liter air per tahun," katanya, Sabtu (27/2/2010).

TNGG Pangrango merupakan salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama karena memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan sabana. Satwa primate terancam punah, seperti owa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata comata), macan tutul (Panthera pardus melas), landak jawa (Hystrix brachyura brachyura), dan lutung bedeng (Trachypithecus auratus auratus) hidup dan berkembang biak di sini. TNGG Pangrango ditetapkan Unesco sebagai Cagar Biosfir tahun 1977 dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia tahun 1995.

Sumarto menjelaskan, keberadaan TNGG Pangrango sangat berarti bagi kehidupan karena semula menyangga sekitar 20 juta jiwa penduduk di kawasan hilir. Setelah diperluas 7.675 hektar sehingga menjadi 22.851 hektar, taman nasional ini menyangga sekitar 30 juta jiwa.  

"Satu batang pohon di TNGG Pangrango minimal bisa menghidupi dua orang karena satu pohon menghasilkan sekitar 2.500 galon air per tahun. Bahkan, dengan menghasilkan 231 miliar liter air per tahun, keberadaan TNGG Pangrango bisa menggerakkan lima turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Jawa Barat," paparnya.  

Cinta alam

Kelestarian lingkungan TNGG Pangrango terjaga karena kelompok pecinta alam terus melakukan penghijauan, seperti yang diprakarsai Wanadri dan Vanaprastha dengan melibatkan kalangan pelajar. "Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sangat mendukung dan bersedia bermitra dengan kelompok pecinta alam," kata Sumarto.

Ketua Umum Vanaprastha Adhyaksa Dault berterima kasih karena bisa membangun Basecamp Vanaprastha, yang akan mendidik dan melatih generasi muda untuk andal mengelola dan mencintai lingkungan. "Kami akan didik dan latih generasi muda yang terampil dan andal mengelola lingkungan," katanya.

Abah Iwan Abdulrachman (64), seniman dan dedengkot pecinta alam pendaki gunung dari Wanadri, mengatakan, alam telah memberikan kehidupan kepada manusia. Oleh karena itu, manusia harus bersyukur dengan terus menjaga alam dan jangan sampai merusak lingkungan. "Yang menjadi masalah, bagaimana menumbuhkan perilaku lahir-batin sesuai dengan pengetahuan kita," ungkapnya.

Herman Lantang (70), sesepuh Mapala UI, mengatakan bahwa pihaknya selaku pribadi sangat mendukung Vanaprastha mendidik dan membina generasi muda yang peduli dan andal mengelola lingkungan. "Saya punya tanah satu hektar, bisa dipakai mendirikan basic training bagi pecinta alam," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com