Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Bermobil ke Flores

Kompas.com - 10/05/2010, 15:28 WIB

MENGAPA tidak mencoba berkendaraan terus ke timur? Berlibur dengan mobil ke Denpasar, Bali, sudah bukan sebuah kejutan. Seiring dengan tampilnya mobil-mobil anyar dengan kemampuan mesin hebat, perjalanan hanya ke Denpasar bukan lagi sebuah sensasi besar. Semakin ke timur dari Bali, sampai ke ujung timur Pulau Flores, jelas sebuah cerita tersendiri.

Berkendaraan dari Denpasar untuk tiba di Labuhan Bajo, Flores Barat, hanya memerlukan waktu satu setengah hari. Jarak yang ditempuh kendaraan hanya sekitar 738 kilometer. ”Jarak yang tertera di odometer ini juga setelah kami sempat salah jalan sejauh 70 kilometer selepas Sumbawa Besar,” ujar Medci Djogo, yang ditemui di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, awal April 2010.

Medci dan keluarganya menggunakan mobil Pregio keluaran KIA dari Jakarta untuk menghadiri perayaan Paskah ala Portugis di Larantuka. Mobil bermesin diesel dengan silinder mesin 2.700 cc ini membawa enam penumpang dari Jakarta. Tiga penumpang lain bergabung di Denpasar.

Jarak 738 kilometer dari Denpasar hingga Labuhan Bajo memerlukan waktu tempuh satu setengah hari karena mobil harus tiga kali menumpang feri, yakni feri antara Pulau Bali dan Pulau Lombok, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, serta Pulau Sumbawa dan Pulau Flores.

”Perjalanan dari Denpasar ke Flores harus memperhitungkan feri antara Sumbawa dan Flores yang hanya beroperasi satu kali sehari setiap pagi sekitar pukul 09.00 Wita,” ujar Steven, warga Jimbaran, Denpasar, yang ditemui di Labuhan Bajo. Agar bisa tiba pada pagi hari berikutnya di Sape, pelabuhan penyeberangan di Sumbawa, perjalanan dari Denpasar harus dimulai pada pagi hari.

Perjalanan hari Sabtu, 27 Maret lalu, dimulai pukul 10.00 Wita. Start pagi hari ini dilakukan mengingat waktu tempuh feri pada setiap penyeberangan. Feri beroperasi setiap setengah jam di Pelabuhan Padang Bai, di sisi timur Pulau Bali. Diperlukan waktu sekitar empat jam untuk sampai di pelabuhan feri Lembar, Pulau Lombok.

”Biaya penyeberangan per mobil Rp 555.000, sudah termasuk semua penumpang,” ujar Medci. Perjalanan dari Lembar hingga pelabuhan penyeberangan feri di Khayangan di ujung timur Pulau Lombok memerlukan waktu satu setengah jam. ”Perjalanan siang hari jadi harus ekstra hati-hati dengan kendaraan roda dua,” ujarnya. Pulau Lombok tidak terlalu panjang sekitar 80 kilometer.

Feri di Khayangan beroperasi reguler setiap satu jam. Muatan, termasuk mobil, yang semakin sepi membuat sejumlah feri hari itu tidak beroperasi. Dengan membayar tiket feri Rp 392.000, perjalanan feri siang itu sangat nyaman. Pulau-pulau kecil tak berpenghuni seperti muncul dari laut. Perjalanan sepanjang sekitar satu setengah jam pun terasa lebih cepat.

Pelabuhan feri Poto Tanos di ujung barat Pulau Sumbawa menjadi awal perjalanan sejauh sekitar 400 kilometer melintasi Sumbawa. Waktu pukul 18.00 Wita membuat pemandangan Pulau Sumbawa yang penuh teluk berair tenang tanpa gelombang praktis dilupakan.

Jurang dan tanjakan menghadang, terutama selepas Sumbawa Besar menuju Dompu, Bima, dan Sape. Pemandangan dengan laut di bawah jurang tidak terlihat. ”Jalan jelek sejauh puluhan kilometer selepas Sumbawa Besar. Mobil tidak bisa dipacu di atas 40 kilometer per jam,” ujar Medci. Terlihat ada upaya perbaikan dan pelebaran jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com