Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Museum Kita Membatik

Kompas.com - 29/05/2010, 16:23 WIB

MUSEUM agaknya belum jadi pilihan utama tempat tujuan untuk mengisi waktu luang atau libur. Padahal, sejumlah museum mulai menawarkan berbagai aktivitas yang bisa diikuti pengunjung. Pilihan beraktivitas ini bisa menjadi kegiatan tambahan di samping melihat koleksi di museum.

Di Museum Tekstil, yang terletak di Jalan KS Tubun Nomor 4, Jakarta Barat, misalnya, pengunjung bisa ikut membatik. Pengelola museum menyediakan ruang lokakarya lengkap dengan peralatan membatik.

Jangan ragu membatik kendati belum pernah mencoba. Di museum ini, ada sejumlah pendamping yang memandu langkah-langkah untuk membatik.

Sebelum mulai membatik, kita bisa memilih satu dari ratusan motif batik yang menjadi koleksi museum ini.

Motif itu lantas dijiplak ke kain putih dengan menggunakan pensil. Setelah selesai, barulah kita duduk di sekitar lilin panas yang ditaruh di wajan mungil.

Setelah itu, proses membatik dimulai. Dengan canting dan lilin yang sudah tersedia, kita bisa mengikuti jiplakan pola di kain. Lilin panas digoreskan mengikuti garis pensil di kain. Memang agak sulit karena kita harus berhati-hati agar lilin yang keluar dari canting tidak terlampau lebar atau menetes.

”Susah juga membatik, tapi asyik,” ucap Ayu, siswa kelas VI SD yang ikut kegiatan membatik di museum ini. Tangan Ayu juga sempat terkena tetesan lilin panas. Namun, Ayu tetap senang bisa merampungkan batik bergambar bunga yang dibuatnya.

Setelah semua garis pensil kita tutup dengan lilin, kain itu kita serahkan kepada petugas lokakarya untuk dicelup. Ada pilihan warna merah atau biru untuk mewarnai kain kita. Proses pencelupan memang masih dilakukan petugas. Setelah kain kering, bolehlah kita bawa pulang batik hasil karya kita.

Kita cukup menyediakan waktu minimal satu jam sudah bisa asyik berkutat dengan canting dan lilin untuk menggoreskan motif-motif batik di kain berukuran 30 x 30 sentimeter.

”Kalau ingin belajar membatik lebih dalam, ada juga kelas intensif dengan tiga tingkatan. Setiap tingkatan, terdiri dari empat kali pertemuan. Peminat bebas menghabiskan waktu membatik di sini dalam satu kali pertemuan,” kata Krismini, salah satu pelatih batik.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com