Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Ranau, Sumber Kehidupan Sekaligus Pranata Sosial

Kompas.com - 25/08/2010, 16:06 WIB

 Oleh Boni Dwi Pramudyanto dan Ilham Khoiri

Selama ratusan tahun, air dari sekitar 50 sumber mata air dan hutan-hutan di sekeliling Danau Ranau, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, telah menghidupi warga dari generasi ke generasi.

Ranau bukan lagi danau di seberang sana, tetapi darah daging pranata sosial warga setempat.

Sampai sekarang air tetap melimpah, yang dimanfaatkan sebagai sumber irigasi bagi 400.000 hektar lahan padi yang terhampar di sepanjang aliran Sungai Komering.

Pada pagi hari, kabut tipis masih menyelimuti sebagian kawasan danau yang sunyi dan hening. Sejauh mata memandang, hanya pesona yang bisa tertangkap indra. Pesona Danau Ranau terlihat dari hamparan air jernih kebiruan yang sekelilingnya dibalut bentangan luas hutan perawan. Keindahan semakin lengkap setelah melihat Gunung Seminung yang berdiri kokoh di tengah danau. Ya, danau ini memang mewakili segala bentuk ungkapan manusia yang merujuk pada konsep keindahan alam.

Masyarakat di sekitar Danau Ranau adalah contoh tentang harmoni antara alam dan manusia.

Sikap hidup memperlakukan alam dengan bijak terlihat dari kearifan dalam memanfaatkan air danau untuk pertanian dan perikanan. Karena itu, sistem irigasi lokal yang dibuat ratusantahun silam oleh nenek moyang mereka mampu bertahan hingga sekarang.

Menurut Bakri Nirwan (56), petani sekaligus tokoh masyarakat Desa Banding Agung, semasa ia masih kecil atau lebih dari 50 tahun lalu, petani Danau Ranau bergotong royong membangun saluran irigasi dengan cara membangun sebuah parit dari tanah liat.

"Setelah sempat bertahan selama sekitar 20 tahun, dinding parit tanah liat ini rusak. Meski saat ini sudah diganti dengan beton, aliran air ini masih tetap peninggalan nenek moyang kami," katanya.

Warga setempat berusaha memelihara saluran irigasi agar air bisa mengalir lancar. Untuk merawat saluran irigasi ini, setiap petani menyumbang 10 kaleng beras setiap tahun. Beras itu digunakan untuk mengupah belasan buruh bangunan yang bertugas memperbaiki siringirigasi dari tanah liat yang rusak.

Ketika mengamati areal pertanian padi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan pada pertengahan Mei 2010, hamparan petak-petak sawah di sekitar Danau Ranau ataupun di sepanjang aliran sungai terlihat bak untaian permadani hijau. Sebagian hamparan lahan pertanian yang saling menyambung satu sama lain di Desa Buay Pematang Ribu, Kecamatan Ranau Tengah, itu tampak kekuningan pertanda saatnya petani memanen padi.

Beberapa petani tengah memotong batang padi dengan ani-ani. Sebagian lainnya sibuk menggenjot alat manual pemisah bulir padi agar terlepas dari tangkainya. Ada juga petani muda yang memanggul karung berisi gabah panen. Raut wajah gembira terpancar dari petani-petani tersebut.

Warga Ranau dan sekitarnya merupakan salah satu generasi Indonesia yang benar-benar merasakan manfaat dari lingkungan yang lestari.

Hamparan hutan perawan di Gunung Seminung dan Bukit Barisan Selatan di sekeliling Danau Ranau, menjadi kawasan tangkapan air yang selalu terjaga selama ratusan tahun.

Khusus di kawasan danau, adat suku Ranau melarang setiap warganya menangkap ikan dengan peledak, racun, pukat, ataupun setrum listrik. Alasannya, peralatan itu merusak kehidupan satwa air. Alat yang dibolehkan hanya tombak, panah, jaring, dan pancing.

Sayang seribu sayang, potensi serta eksotisme nuansa alam dan kearifan budaya lokal mengelola alam itu belum didukung infrastruktur memadai. Lihat saja, jalan darat yang rusak parah, keterbatasan pasokan listrik, dan minimnya fasilitas penginapan.

Dari Kota Palembang, kerusakan jalan ini terlihat dari ruas Muara Dua menuju lokasi danau sepanjang 50 kilometer. Lebih dari 40 titik lubang jalan serta puluhan titik material longsor yang menimbun badan jalan. Fasilitas listrik dan hotel juga tak kalah memprihatinkan karena saat ini hanya ada dua hotel di Kecamatan Banding Agung, milik PT Pusri dan Pemkab OKU Selatan.

Buruknya pelayanan listrik juga terlihat ketika kami menginap selama tiga hari di salah satu hotel. Listrik hanya mengalir pada malam hari. Menurut Husin, pengelola hotel PT Pusri, kondisi listrik seperti itu sudah terjadi bertahun-tahun tanpa ada upaya pembenahan.

Hebatnya, hal ini tak serta-merta memengaruhi sikap hidup warga menjaga kelestarian alam. Kuncinya terletak pada kuatnya komitmen warga dalam melestarikan hutan dan air di sekitar Gunung Seminung dan Bukit Barisan Selatan. Setiap warga patuh tidak menebang pohon di hutan dan di dekat mata air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com