Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kerapu dan Kakap Saat Makan Seafood

Kompas.com - 12/01/2011, 16:39 WIB

KOMPAS.com - Seperti telah disampaikan dalam artikel sebelumnya (Lebih Selektif Saat Menikmati Seafood), saat ini telah terjadi krisis global perikanan laut. Penyebabnya adalah penurunan populasi yang serius pada beberapa spesies ikan, dan cara penangkapannya yang tidak ramah lingkungan.

Meskipun demikian, hobi makan ikan bakar tak perlu dihentikan. Yang perlu Anda lakukan hanya lebih selektif dalam mengonsumsi jenisnya. WWF Indonesia pun telah mengeluarkan Seafood Guide, untuk memudahkan Anda memilih jenis ikan yang masih tergolong aman. Berikut panduannya:

Hindari
Seafood dari daftar merah adalah yang harus dihindari. Makanan laut dalam daftar ini mengalami penurunan populasi yang serius di alam, dan dalam proses penangkapannya mungkin terjadi tangkapan sampingan (by-catch) terhadap satwa dilindungi. Ikan yang dimaksud adalah:

Kima raksasa, penyu dan telur penyu, dugong (kode 1), ketam kelapa, lumba-lumba, lobster/udang karang, pari manta, mola-mola, hiu (semua jenis produk), hiu paus, tuna sirip biru, tuna sirip kuning, tuna albakor, tuna mata besar (kode 2), napoleon, triton, kerapu (kode 2,3), abalonies, trochus (kode 3).

"Kerapu itu spesiesnya macam-macam, dan saat ini beberapa spesies sudah hilang di beberapa tempat," kata Imam Musthofa Zainuddin, koordinator nasional program kelautan WWF Indonesia.

Kurangi
Berhati-hatilah, dan perhatikan, saat Anda memilih seafood dari daftar kuning ini. Produk-produk ini seringkali diperoleh dengan cara penangkapan yang tidak lestari, atau tidak ramah lingkungan. Ikan-ikan tersebut adalah:

Gurita (kode 2,3), lencam/emperor, telur ikan, ikan sebelah, ekor kuning, kepiting, baronang, teripang, gerot-gerot/sweetlips, kambing-kambing, kakap, butana, kuda laut, todak, udang, pari (kode 3), dan layaran/marlin (kode 4).

Aman
Bila memungkinkan, mintalah seafood yang masih dalam daftar hijau, atau yang tergolong aman ini. Masih banyak jenis ikan yang sehat dan bergizi untuk Anda pilih. Contohnya:

Teri, barakuda, mahi-mahi, tongkol, marine catfish, bandeng, bawal, tola laut/rainbow runners, lemuru/sarden, layang, cakalang, makerel kecil, tenggiri, cumi-cumi, bobara/kue, dan ubur-ubur.

Daftar ini belum lengkap, dan belum berakhir. Jenis ikan yang disebutkan bisa berpindah kategori sewaktu-waktu. Untuk melihat perkembangan terbaru dan resep seafood, silakan kunjungi www.wwf.or.id/seafoodguide, atau www.panda.org. Anda bisa men-download Seafood Guide ini di sana.

Keterangan kode:
1. Spesies dilindungi secara hukum.
2. Perkembangbiakannya lambat dan sedikit, dan rentan terhadap overfishing atau tangkapan berlebihan.
3. Cara penangkapannya sangat merusak habitat.
4. Berbahaya bagi kesehatan karena mengandung ciguatera, atau memiliki kandungan logam berat yang terakumulasi dalam tubuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com