Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusa Lembongan Punya Dream Beach

Kompas.com - 25/05/2011, 08:46 WIB

KOMPAS.com - Pantai Nusa Lembongan tak kalah eksotik dari pantai-pantai yang ada di Bali. Jika di Jimbaran, Kuta ada pantai Dreamland, maka Nusa Lembongan memiliki Dream Beach.

Usai menikmati hutan mangrove, saya melanjutkan perjalanan menuju pantai yang memiliki karakter yang berbeda dengan pantai di sekitar hutan mangrove yang berada di sebelah utara Nusa Lembongan.

Hutan mangrove, pantainya tenang, ombak bergerak kontan dan kecil serta angin berhembus tak begitu kencang. Sedangkan, pantai yang berada di sisi selatan Nusa Lembongan, berkarakter seperti pantai di Jimbaran, seperti Pantai Dreamland, Padang-Padang dan Suluban.

Nusa Lembongan memiliki beberapa pantai dengan ombak tinggi dan pasir putih, diantaranya Mushroom Beach, Tamarind Beach, Sunset Beach, Semelek Beach, dan Dream Beach.

Dengan memacu sepeda motor, melaju pelan ke arah perbukitan melintasi Desa Lembongan. Semak dan perdu serta tumbuhan khas di lahan kering tumbuh di sepanjang perbukitan Desa Lembongan, Nusa Lembongan.

Jalannya menanjak dengan aspal yang sudah terkelupas dan berlubang. Lahannya tandus, kering dan panas menyengat. Di sepanjang perjalanan, saya bertemu dengan wisatawan yang juga memacu sepeda motor matik menuju atau datang dari arah perbukitan. Meskipun jalanan rusak, mobil bak terbuka masih bisa melintas menyusuri jalan di bukit kecil ini.

Setelah 20 menit perjalanan dari hutan magrove, saya tiba di pantai impian, yaitu Dream Beach. Pantainya indah, pasir putihnya hanya seluas seperempat lapangan sepak bola. Ombak bergulung datang dari Samudera Hindia.

Dream Beach ini masih tergolong perawan. Masuk ke pantai masih sulit menyusuri tepi tembok hotel dan restoran yang berdiri kokoh di tebing karang. Namun, akses lebih mudah jika melewati hotel Dream Beach Huts atau Bruce House.

Belasan wisatawan asyik berjemur menikmati segatan matahari. Mereka menyukai pantai ini karena masih tergolong sepi dari serbuan wisatawan.

Penduduk Nusa Lembongan

Kehidupan penduduk pulau Nusa Lembongan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Sembari menikmati keindahan alamnya, wisatawan bisa berinteraksi dan menyelami aktivitas penduduknya.

Sebagai pulau yang ukurannya kecil, Nusa Lembongan memiliki banyak penghuni. Ada dua desa di Nusa Lembongan, yaitu Desa Jungut Batu dan Desa Lembongan. Jumlah penduduk Desa Jungut Batu diperkirakan sebanyak 1.000 kepala keluarga. Mata pencaharian warganya pun masih homogen, yaitu bertani rumput laut dan sebagian beralih mengadu untung di industri pariwisata.

Kehidupan penduduknya, menjadi daya tarik bagi wisatawan. Seorang wanita tua menjemur rumput laut di pesisir pantai di bawah terik matahari, sedangkan laki-laki memanen rumput laut dengan jukung ke tengah pantai. Di tengah hari, mereka beristirahat sambil menyantap makanan siang di sisi gubuk bedeg dan bale bengong yang ada di bawah pohon kelapa.

"Masyarakatnya dan lingkungan di sini yang membuat Nusa Lembongan sangat spesial. Kemanapun Anda pergi, Anda bisa melihat masyarakat disini punya kedekatan dengan alam," kata wisatawan asal Queensland, Australia Peter Paisley bersama pasangannya.

Ia pun menyempatkan diri berinteraksi dengan penduduk setempat. Bertegur sapa dan berbincang-bincang kemudian mengabadikan aktivitas warga.

"Bagi travelers yang ingin merasakan pengalaman Bali yang asli, Anda sebaiknya berhenti berjalan kemudian tersenyum kepada warga lokal dan berkenalan dengan mereka. Mereka akan mengajari anda lebih dari yang Anda duga," saran Peter.

Tidak Menjadi Kuta

Tak bisa dibantah, kawasan wisata Nusa Lembongan masih perawan. Wisatawan tertarik singgah di pulau kecil ini karena belum tersentuh kemajuan industri pariwisata. Warganya pun bermimpi, Nusa Lembongan tak berubah seperti Kuta.

"Kita ingin desa tetap seperti sekarang ini saja supaya tetap alami. Jangan seperti Kuta yang sudah sesak," kata pemilik Prema Warung, Made Yasa kepada travelerbali.

Yasa memiliki usaha warung yang menyajikan berbagai seafood ala Jimbaran. Warung ikan bakar ini berada persis di antara hutan mangrove dan pantai yang sangat tenang.

Ia berharap pemerintah memperbaiki jalan yang telah rusak. Jalan-jalan beraspal di Nusa Lembongan sudah mulai terkelupas, berbatu dan berlubang. Namun, ia tak berharap di pantai Nusa Lembonga berdir hotel-hotel mewah diserta dengan pub, diskotek atau kafe mewah seperti yang terdapat di Pantai Kuta.

"Jika dibangun sama dengan Kuta, maka tidak ada wisatawan yang akan datang lagi ke Nusa Lembongan. Wisatawan ke sini karena menyukai alam dan kehidupan masyarakat Nusa Lembongan," kata Yasa.

Sepanjang perjalanan, di tepi Desa Jungut Batu, suasana desa sangat terasa. Gubuk-gubuk petani rumput laut berjejer di sepanjang pantai di bawah rindang pohon kelapa.

Masyarakat yang berprofesi sebagai petani rumput laut menetap di gubuk yang terbuat dari ilalang dan daun kelapa. Mereka beraktivitas ke tengah pantai untuk memanen rumput laut ataupun menanam rumput laut, sedangkan ibu-ibu sibuk menjemur rumput laut di bawah terik matahari. Suasana inilah yang sangat dirindukan dan diminati wisatawan mancanegara.

Namun, di tengah-tengah pemukiman petani rumput laut, telah perpancang papan nama yang menandakan tanah tersebut telah dimiliki investor. Mungkinkah mimpi masyarakat Nusa Lembongan untuk tetap hidup dengan kesederhanaan tetap bertahan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com