Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Garap Ekowisata

Kompas.com - 26/05/2011, 19:42 WIB
Siwi Yunita Cahyaningrum

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pelaku bisnis hotel, biro perjalanan wisata, dan pemerintah daerah ramai-ramai menggarap ekowisata di Banyuwangi untuk ditawarkan ke wisatawan mancanegara. Ekowisata itu diharapkan memperlama waktu singgah wisman di Indonesia.

Ekowisata yang digenjot itu diantaranya wisata pengamatan hewan dan surfing di pantai Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo, serta wisata alam dan treking di kawasan kawah Ijen. Dua lokasi itu selama ini sudah menjadi daya tarik Banyuwangi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Banyuwangi, Yogi, Kamis (26/5/2011) mengatakan wisatawan yang awalnya hanya berkunjung ke Bali bisa ditarik untuk datang ke Banyuwangi. Di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, wisatawan bisa menginap berlama-lama karena selain bermain ski air, mereka juga bisa mengamati kehidupan hewan langka. Adapun di Ijen, wisatawan bisa diajak ke Desa Wisata Kemiren, yang masih lekat dengan adat istiadat dan kesenian asli Banyuwangi.

Promosi gencar juga dilakukan pemilik hotel. Hanief, Direktur Bobby's Camp di Pantai Plengkung misalnya, sudah jauh-jauh hari menawarkan paket wisata Pantai Plengkung ke biro wisata dan wisatawan asing. "Kami juga berpromosi di internet, dan rata-rata pengunjung memang mengetahui tempat wisata dan resort ini lebih detil di internet," kata Hanief.

Wisatawan yang datang, menurut Hanief, mayoritas berasal dari Amerika Serikat dan Australia, Negara asal para peselancar dunia. Tetapi wisatawan dari Swiss yang notabene tak punya tempat surfing juga ada yang datang ke Bobby's Camp di Plengkung.

Ijen pun digarap meluas oleh pelaku bisnis perhotelan. Iswadi, General Manager Ijen Resort di Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi mengatakan selama ini wisatawan asing sangat tertarik dengan alam dan dan kehidupan masyarakat desa di daerah tropis seperti Ijen. Karena itu hotelnya mencoba memadukan suasana alam, tradisi desa dengan kemewahan hotel berbintang.

"Mayoritas turis asing datang dari Perancis. Jalan berbatu, persawahan dan kehidupan warga desa justru membuat mereka tertarik. Ini yang akan kami jual selain kawah Ijen," kata Iswadi.

Agar angka kunjungan wisatawan meningkat, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sejak Desember tahun lalu membuka akses jalur udara. Jalur itu menghubungkan Banyuwangi dengan Bali dan Surabaya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun menjanjikan perbaikan jalan ke pusat-pusat wisata tersebut. Selama ini jalan menuju wisata seperti Ijen dan Alas Purwo masih rusak berat. Jalur tersebut hanya bisa dilewati mobil bergardan ganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com