Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Patung Dirgantara sampai Jangkar

Kompas.com - 27/06/2011, 08:58 WIB

"Tahun 1965 itu situasinya krisis ekonomi. Kita sampai harus mengantre beras. Dulu, ada anekdot, orang-orang bilang Patung Pancoran sedang berkata 'Itu berasnya di sana' sambil menujuk ke arah Monas. Lalu saat orang-orang sampai ke Lapangan Banteng, ada Patung Pembebasan Irian Barat yang bilang 'Habis... habis, berasnya habis'," kelakar Candrian sambil mengacungkan dan melambai-lambaikan kedua tangan ke udara, menirukan Patung Pembebasan Irian Barat.

Di area pameran tersebut juga terdapat jangkar kapal yang sangat besar. Mungkin Anda heran berpikir pihak Balai Konservasi menemukan benda ini dari kedalaman laut. Nyatanya, jangkar tersebut ditemukan di Terowongan Penyeberangan Orang (TPO) halte Busway Kota Tua. Menurut Konservator di Balai Konservasi Andia Sumarno, saat Taman Beos dibangun, pihak kolonial memerlukan barang-barang untuk mengurug lokasi yang rendah.

"Banyak barang yang sudah tidak terpakai dibuang di situ. Meriam juga katanya dipakai untuk mengurug," ceritanya.

Saat pembuatan TPO di tahun 2006, jangkar ini pun tak sengaja ditemukan. Candrian lalu menunjukkan sebuat benda yang ditempatkan di tengah-tengah ruang pameran. Benda tersebut adalah Batu dengan angka "1639" terpahat di sisi batu tersebut.

"Batu ini dari pintuk tembok Kota Batavia. Angka itu menunjukkan angka terakhir pembuatan tembok yang mengelilingi Kota Batavia. Tahun 1640 benteng pun rampung dan setelah itu orang Belanda menyadari Kota Batavia adalah kota yang tidak sehat," tutur Candrian. Belanda merancang Kota Batavia laksana kota di kampung halamannya. Akibatnya, wabah penyakit khas tropis seperti pes merajalela.

"Mereka tidak memperhitungkan kalau di sini tropis beda dengan asal mereka. Kota Batavia dibangun di atas kota yang sudah ada yaitu Kerajaan Jayakarta. Sama seperti penguasa di sejarah-sejarah lainnya. Penguasa baru ingin menunjukkan kekuasaannya dengan mendirikan kota baru di atas kota yang telah dikalahkannya. Tapi Kota Batavia pun jadi kota gagal untuk urusan sanitasi," tuturnya.

Jika Anda mampir ke pameran tersebut, ada baiknya Anda mencari pihak Balai Konservasi agar bisa mendapatkan penjelasan lebih mendalam mengenai setiap artefak yang dipajang.

Selain pameran, pihak penyelenggara juga mengadakan workshop tips perawatan koleksi kenangan setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul sembilan pagi. Peserta akan mendapatkan pengetahuan tips bagaimana merawat koleksi benda pribadi yang sudah berumur.

Setiap jenis benda tentu saja membutuhkan perawatan yang berbeda. Misalnya di hari Minggu (27/6/2011), topik yang akan dibahas adalah merawat benda-benda tua yang terbuat dari bahan kain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com