Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Mahitala Pertama Bagi Indonesia

Kompas.com - 08/07/2011, 13:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan empat pendaki Mahasiswa Pecinta Alam (Mahitala) Universitas Katolik Parahyangan menjejakkan kaki di puncak Denali/McKinley di Alaska, Amerika Serikat, Kamis (7/7/2011) waktu setempat adalah pertama kalinya bagi pendaki Indonesia menaklukkan tujuh puncak yang ada di dunia.

Dengan pencapaian tersebut, tim pendaki Mahitalamasuk dalam jajaran pendaki yang mencapai tujuh puncak dunia. Tim terdiri dari empat pendaki yakni Sofyan Arief Fesa (28), Xaverius Frans (24), Janatan Ginting (22), dan Broery Andrew Sihombing (22).

"Misi ini menempatkan Indonesia untuk pertama kalinya dalam jajaran elit pendaki dunia yang berhasil menjejakkan kaki di tujuh puncak dunia," kata Manajer Tim Indonesia Seven Summit Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU), Julios Mario, Jumat (8/7/2011). Ekspedisi didukung oleh perusahaan Mud King.

Sebelum menyelesaikan ekspedisi di Denali/McKinley di Alaska, keempat pendaki telah menjejakkan kaki di enam puncak tertinggi lainnya. Ndugu-Ndugu/Carstenz Pyramid di Indonesia (tertinggi di Australia-Oceania) dijejak pada 23 Januari dan 26 Januari 2009. Berikutnya ialah Kilimanjaro di Tanzania (tertinggi Afrika) dijejak pada 10 Agustus 2010. Elbrus di Rusia (tertinggi di Eropa) dijejak pada 24 Agustus 2010.

Puncak berikutnya ialah Vinson Massif di Antartika yang dijejak pada 13 Desember 2010. Selanjutnya ialah Aconcagua di Argentina-Chile (tertinggi di Amerika Selatan) dijejak pada 9 Januari dan 29 Januari 2011.

Puncak tertinggi dunia Sagarmatha/Everest di Nepal-China dijejak pada 20 Mei 2011. Denali yang digapai terakhir pada 7 Juli 2011 adalah puncak tertinggi di Amerika Utara.

"Terimakasih atas pelbagai dukungan dan doa dari teman-teman, sehingga pada hari ini (7 Juli 2011 waktu Alaska), Ian, Frans, Broery, Atan, berhasil mengibarkan Merah Putih di puncak ketujuh yakni Denali. Jayalah Indonesia Raya!," kata Mario Julios.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com