Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katedral Ini Pernah Menjadi Kolam Renang

Kompas.com - 19/08/2011, 15:22 WIB

Dindingnya yang terbuat dari lebih 1.000 meter marmer carra bianca berisi nama-nama komandan, resimen dan tentara yang gugur dalam Perang Heroik tahun 1812. Sedangkan lantai kedua berisi altar yang hanya dipakai untuk peribadatan.

Pembangunan katedral ini sangat rumit sehingga memakan waktu sangat lama, 41 tahun. Dinding dan bangunan bagian bawah perlu waktu penyelesaian 2 tahun tanpa henti. Pemasangan kubah yang unik itu selesai 8 tahun kemudian di tahun 1849.

Semua atap baru beres tahun 1862, sedangkan bagian eksteriornya baru terlihat nyata keindahannya menjelang tahun 1880. Akhirnya, katedral diresmikan pada saat Alexander III naik tahta, 26 Mei 1883.

Setelah revolusi Bolshevic berlangsung, atau lebih tepatnya pasca kematian Lenin, tempat katedral berdiri telah dipilih oleh Pemerintahan Soviet sebagai lokasi monumen peringatan ajaran sosialis yang diberi nama Palace of the Soviets. Gedung ini rencananya akan menjadi salah satu pencakar langit paling modern di dunia dengan patung Lenin yang mengangkat tangan di puncaknya.

Pada 5 Desember 1931, atas perintah seorang menteri masa Pemerintahan Stalin, katedral agung itu mulai dihancurkan. Kubahnya mulai dicopot dan ditarik ramai-ramai secara paksa. Lalu semua dindingnya dipasangi dinamit untuk diledakkan.

Saat itu, para penduduk menonton dari balik jendela sambil komat-kamit melantunkan doa agar terjadi kegagalan dalam upaya penghancuran gedung. Blaaar blaaar! Bangunan tetap utuh. Tegak dan gagah. Menurut penuturan saksi mata, dinamit pertama yang dipasang tersebut tidak mampu menggoyahkan bangunan katedral. Hanya debu saja yang berhamburan.

Setelah dilakukan peledakan beberapa kali, gedung katedral itu akhirnya tersungkur menyerah. Namun, lagi-lagi keperkasaannya masih tampak. Saking banyak material kelas wahid di dalamnya, maka pembersihan reruntuhan gedung memerlukan waktu satu tahun.

Banyak marmernya yang kemudian dipakai untuk pembangunan metro bawah tanah. Sedangkan marmer dalam diameter yang besar sampai saat ini masih disimpan di Donskoy Monastery sebagai kenang-kenangan.

Apesnya, pembangunan pencakar langit dengan puncak patung Lenin yang sudah digadang-gadang itu terkendala oleh dana yang terbatas, meluapnya sungai Moskwa yang berada di sampingnya, serta meletusnya peperangan. Bahkan, karena kebutuhan perang maka besi baja yang telah disiapkan kemudian dialihkan untuk membuat tank dan alat perang lainnya.

Presiden Nikita Khrushchev pun membatalkan rencana pembangunan Palace of the Soviets dan menjadikan lokasi emas itu sebuah kolam renang terbuka terbesar di dunia dengan nama Moskva Pool.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com