Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipin, dari Pemandu Sukses Jadi Eksportir

Kompas.com - 22/08/2011, 07:50 WIB

KOMPAS.com - Jika tidak bermodal nekat, Manampin Girsang tidak akan pergi ke Bali dan sukses menjadi eksportir mebel. Bermodal Rp 1,5 juta dan bahasa Inggris, ia dipercaya mengelola bisnis mebel antik dan akhirnya sukses membuka bisnis sendiri.

Sukses sering berawal dari sebuah pertemanan atau kemitraan. Itu juga yang dialami Manampin Girsang. Berawal dari bekerja sama dengan seorang pedagang barang antik, kini pria kelahiran Brastagi, Sumatra Utara, ini berhasil menjadi eksportir mebel antik ke Eropa, Amerika Serikat, hingga Timur Tengah.

Dengan menggunakan merek Gabe International, produk mebel Manampin sudah dikenal sebagian pengusaha hotel atau vila di luar negeri. Sejak 20 tahun silam, ia memasok mebel antik ke beberapa hotel dan vila mewah di Cayman Island, Kepulauan Fiji, Bahama, dan Mauritius. Tiap bulan, ia mengekspor setidaknya enam hingga delapan kontainer. Nilai tiap kontainer ukuran 40 kaki antara  20.000 dollar AS–25.000 dollar AS.

Saat ini, selain memiliki gerai mebel di Bali, Pipin, panggilan akrab Manampin, juga mempunyai galeri, workshop, dan pabrik di Jepara, Jawa Tengah. Maklum, beragam produk yang diekspornya, dari meja, bufet, kursi, hingga dipan, semuanya diukir, dipahat, dan dikerjakan para perajin di Jepara.

Semua produk itu rata-rata diekspor tanpa merek, terutama jika pemesannya adalah perusahaan. Berdasar informasi dalam situsnya, klien Pipin antara lain Soneva Hotel, Club Med, serta Great Bay Hotels and Casino. Selain korporat, pelanggan mebel Gabe adalah para pemilik rumah atau vila.

Pipin, kini berusia 42 tahun, tidak menyangka bakal menjadi eksportir mebel seperti sekarang. Sejak kecil, ayahnya yang bekerja di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengarahkannya untuk belajar teknik. Setelah masuk Sekolah Teknik Mesin (STM) di Brastagi, ia lantas kuliah di Jurusan Teknik Mesin Universitas Indonesia.

Tapi, sebenarnya, anak keempat dari tujuh bersaudara ini lebih menyukai bahasa ketimbang teknik. Saat masih sekolah di STM, ia senang memandu turis yang datang ke Brastagi. Nah, lantaran orientasinya berbeda, Pipin tidak lulus di UI. Alhasil, ia memilih merantau ke Bali pada tahun 1989. “Saya kabur karena drop out,” katanya.

Saat itu, dengan bekal duit Rp 1,5 juta dan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris, Pipin ingin mencari kerja di Bali. Sementara masih lontang-lantung, ia lebih banyak bergaul dengan para turis dan acap memandu mereka. Lewat seorang teman dari Kanada yang dikenal saat masih di UI, ia bertemu Giovanni, pria asal Italia yang berbisnis di Bali.

Nah, oleh Giovanni, Pipin ditawari menjual bikini aspal. Artinya, merek terkenal tapi palsu. Celakanya, usaha ini tidak berjalan lama. Dia ditangkap oleh petugas keamanan lantaran tidak menjadi anggota paguyuban penjual. “Karena saya bukan anggota mereka, saya dianggap ilegal,” katanya.

Akibatnya, Pipin masuk dalam daftar hitam untuk berjualan dan beroperasi di kawasan Kuta. Giovanni menawari Pipin bisnis lain, yakni berjualan barang antik. “Orang Italia memiliki selera yang bagus untuk seni,” ujarnya. Ia melihat kebutuhan mebel di Bali sangat besar. Giovanni langsung percaya, dan memberi modal kamera dan uang agar pria yang pernah ingin menjadi tentara angkatan laut ini bisa berburu mebel antik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com