Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pilih Kasih antara Turis Domestik dan Turis Asing

Kompas.com - 21/10/2011, 16:52 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Para pengusaha di sektor pariwisata di Bali hendaknya tidak akan membedakan dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan mancanegara (wisman) dengan wisatawan nusantara (wisnus) saat berlibur di daerah ini.

Semua wisatawan yang berlibur ke Bali pasti ingin mendapat pelayanan terbaik tentu disesuaikan dengan biaya yang harus dikeluarkannya. Hal tersebut diungkapkan kata pengamat Pariwisata Bali Drs Dewa Nyoman Putra SE di Denpasar, Jumat (21/10/2011).

"Dulu mungkin turis dalam negeri yang ke Bali dari kalangan pegawai negeri atau tugas dinas dan dibiayai pemerintah, tetapi sekarang masyarakat ke daerah ini ingin berlibur sambil menikmati keindahan alam dan budayanya," katanya.

Pemerintah memberikan peluang kepada masyarakat melakukan kunjungan wisata dengan diadakan cuti bersama pada saat tertentu. Dengan demikian, lanjutnya, jumlah kunjungan wisnu ke berbagai kawasan wisata di Bali bertambah banyak.

Kondisi itu terlihat terutama pada musim liburan sekolah, liburan setelah Lebaran maupun Natalan dan menyambut tahun baru. Hal ini, lanjutnya, menjadi pertanda sudah adanya peningkatan penghasilan domestik bruto (PDB) dalam negeri.

Ia mengatakan, jumlah kunjungan turis asing maupun dalam negeri mungkin semakin berimbang, bahkan akan lebih banyak masyarakat Nusantara datang berlibur ke Pulau Dewata sehingga pelayanan perlu ditingkatkan.

Untuk menyongsong semakin ramainya kunjungan turis dalam negeri ke Bali, kata Nyoman Putra, perlu diimbangi dengan pembangunan infrastruktur. Sebab, tambahnya, tanpa hal itu dikhawatirkan perkembangan selanjutnya akan terhambat.

Ia menuturkan pelayanan tidak perlu ada perbedaan antara turis asing dan domestik. Ia menggambarkan bahwa orang Indonesia yang memanfaatkan akomodasi hotel bintang 1-5 sudah cukup banyak dan tidak lagi ke rumah teman atau keluarga.

Lama menginap turis dalam negeri di hotel bintang bisa lebih lama dari turis asing, misalnya selama Agustus 2011 rata-rata 3,48 hari lebih lama dari sebelumnya hanya 3,32 hari, sedang turis asing hanya 2,96 hari di bulan Agustus.

Nyoman Putra mengatakan orang asing yang melakukan perjalanan wisata biasanya sudah merencanakan secara matang berapa yang harus mengeluarkan uang selama liburannya. Sementara itu, lanjutnya, turis Indonesia biasanya lebih boros membelanjakan uangnya.

"Kalau orang kita sudah senang terhadap suatu barang berapa pun harganya dibelinya," kata Putra lagi sambil menyebutkan turis Indonesia ke Bali selama 2010 sebanyak 4.646.343 orang bertambah dari tahun sebelumnya 3,5 juta orang.

Sedangkan turis asing yang datang langsung ke Bali baru sekitar dua jutaan dalam setahun. Jadi, kata Putra, dapat dipastikan turis dalam negeri lebih banyak ke Bali, oleh sebab itu perlu juga mendapat perhatian lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com