Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anda Tertarik Wisata Bawah Tanah?

Kompas.com - 09/12/2011, 17:08 WIB

Rasa ingin tahu akan kebesaran pemerintahan Raja Pharaoh menarik saya untuk melihat bagaimana sih bentuk dalam sebuah piramid. Ternyata, Anda harus menyelusuri lorong sepanjang beberapa meter sebelum bisa sampai di makam tempat di mana mereka dulu menyimpan mumi. Lorong menuju makam sengaja dibuat dengan ketinggian kurang dari 1 meter sehingga kita harus membungkuk untuk menelusurinya. Ini dibuat lagi-lagi sebagai penghormatan kepada sang raja.

Sesampainya di dasar, Anda bisa kembali berdiri tegak. Di sanalah dulu tempat mumi-mumi itu berada. Pada saat itu, kami berkesempatan masuk ke salah satu dari tiga piramid Giza. Sayang tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar, jadi hanya bisa menyimpan kenangan tanpa bukti photo, istilah teman saya, no camera picture, only mind picture. Ada sedikit peninggalan huruf-huruf hiroglif di dinding piramid, tetapi sepertinya hampir sudah hilang, entah dimakan usia atau oleh tangan manusia.

Cistern

Tempat penampungan air St Basilica di Istanbul, Turki, disebut juga Sunken Palace atau Sunken Cistern. Cistern ini terletak di kota Istanbul, sekitar 150 meter dari Hagia Sophia. Tempat ini dibangun pada Zaman kekaisaran raja Konstantin. Sejarah mencatat, nama tua dari Istanbul adalah Bizantium atau Konstantinopel, diambil dari nama Raja Konstantin pada zaman Bizantium. Tempat ini sempat terlupakan setelah Istanbul ditaklukkan oleh tentara Ottoman Turki. St Basilica Cistern ditemukan kembali pada tahun 1545. Tempat penampungan air ini dulu digunakan untuk mengairi taman-taman di Istana Topkapi.

Di dalam St Basilica terdapat taman-taman yang dikelilingi oleh pilar-pilar besar. Anda beruntung jika bisa menemukan salah satu pilar yang dipahat dengan wajah Mendusa. Menurut mitos, Mendusa adalah salah satu dari tiga makhluk yang paling menyeramkan pada zaman Yunani. Menyeramkan memang bagi saya, karena Mendusa berambut ular. Ular ini dapat mengubah siapa pun yang melihatnya menjadi batu. Image dari makhluk ini dipakai untuk melindungi bangunan-bangunan hebat, salah satunya, ya, St Basilica.

Untuk melihat peninggalan bersejarah ini, Anda harus turun ke bawah tanah. Menuruni tangga menuju St Basilica terkesan mistik. Lampu-lampu cantik menyoroti tempat ini dan membuat kilauan air seperti berwarna. Terdengar riak air dari ikan-ikan yang berenang di sana. Katanya, dibutuhkan 7.000 budak untuk membangun tempat bersejarah ini. Satu lagi hasil karya manusia melalui perbudakan yang bisa dinikmati sampai sekarang. Semoga bisa dijadikan pelajaran yang berguna tanpa harus melakukan perbudakan serupa. (Almeria Allen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com