KOMPAS.com - Pilihan membuka diri lebih luas kepada kawasan internasional membuat Myanmar menjemput bola untuk kemajuan pariwisata. Bulan ini, misalnya, Kementerian Hotel dan Pariwisata Myanmar memperkenalkan sistem visa online. Menurut warta Xinhua dan Yangon Times, kemarin, program ini adalah salah proyek unggulan.
Pembenahan infrastruktur terkait program ini adalah dengan pembaruan piranti lunak terkoneksi antara kementerian terkait seperti informasi dan dalam negeri. Myanmar juga makin mengembangkan kemudahan untuk pembayaran visa kedatangan (VoA) seperti lazimnya telah terwujud di negara tetangga Kamboja, Laos, dan Vietnam.
Bandara
Menurut rencana, Myanmar juga akan meningkatkan jumlah pengunjung yang tiba di Bandara Internasional Yangon. Tahun lalu, tercatat ada 359.359 pengunjung.
Tak cuma itu, bandara tersebut akan makin luas dengan penambahan kapasitas hingga 3,8 juta penumpang per tahun. "Pelayanan pun akan mengalami peningkatan," kata suara Kementerian Hotel dan Pariwisata.
Sampai sekarang ada enam maskapai yang beraktivitas di bandara tersebut termasuk Myanmar Arways, milik pemerintah. Lima yang lain adalah maskapai penerbangan lain adalah milik swasta yaitu Air Mandalay, Yangon Airways, Air Bagan, Asian Wings, dan Kanbawza.