Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatilan dan Topeng Ireng Meriahkan Cap Go Meh

Kompas.com - 07/02/2012, 04:29 WIB

Magelang, Kompas - Selain atraksi khas seperti barongsai dan liong samsi, perayaan Cap Go Meh di Tempat Ibadat Tri Dharma Liong Hok Bio di Kota Magelang, Jawa Tengah, dimeriahkan dengan beragam kesenian tradisional khas Jawa. Kesenian tradisional yang terlibat dalam perayaan tersebut antara lain jatilan, topeng ireng, dan reog.

Ketua Umum Yayasan Tri Bhakti Kota Magelang Paul Chandra Wesi Aji mengatakan, turut terlibatnya kesenian tradisional dalam perayaan Cap Go Meh sudah menjadi hal rutin terjadi setiap tahun.

”Keterlibatan kesenian tradisional dalam tradisi perayaan Cap Go Meh merupakan bukti nyata bahwa budaya Tionghoa dan budaya khas Jawa yang menjadi daerah tempat tinggal kami telah melebur satu sama lain sejak ratusan tahun lalu,” ujarnya, Senin (6/2).

Menurut dia, perpaduan budaya Tionghoa dengan budaya tradisional masyarakat Indonesia juga berlangsung di beberapa daerah. Hal ini menandakan masyarakat Tionghoa sudah demikian menyatu dengan masyarakat asli daerah setempat, dan tak ada lagi perbedaan atas nama etnis, suku, ataupun agama.

14 kesenian

Perayaan Cap Go Meh tahun 2012 di Kota Magelang kali ini dimeriahkan oleh 14 kelompok kesenian, yang terdiri dari enam kelompok kesenian tradisional Jawa dan delapan kelompok kesenian Tionghoa. Empat belas kelompok kesenian yang terdiri dari 250 seniman ini melakukan kirab, berjalan mengelilingi kawasan Pecinan Kota Magelang sepanjang 3 kilometer.

Meleburnya budaya Tionghoa dan budaya Jawa antara lain terlihat dari atraksi naga yang terbuat dari daun, oleh masyarakat Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) dari Kecamatan Borobudur dan Kelompok Kesenian Saujana dari Dusun Keron, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Umar Chusaeni, ketua KSBI, mengatakan, naga sengaja dibuat dari dedaunan karena daun dianggap dekat dengan unsur air dan sekaligus dengan tahun Imlek kali ini yang merupakan tahun naga air. Air dan daun atau tumbuhan menjadi simbol baik, perlambang kesuburan dan kemakmuran, yang diharapkan akan terus berlangsung di negara ini sepanjang tahun.

(EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com