Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesiran Sambil Melestarikan

Kompas.com - 31/03/2012, 06:27 WIB

Penyelam dari Yayasan Minang Bahari, Rizqi Habibul, mengatakan, sebelumnya terdapat tiga meja serupa yang telah dibenamkan untuk tujuan transplantasi terumbu karang. Namun, hingga saat ini hanya sekitar setengahnya dari jumlah itu yang kini tumbuh sesuai dengan harapan. Sisanya dimakan ikan atau didera sedimentasi.

Saat Kompas melakukan snorkeling di bagian timur pulau tersebut di kedalaman sekitar 2 meter, relatif tidak tampak terumbu karang hidup. Media tanam berupa tiang semen dengan dasar bulat tempat mengikat bibit terumbu karang tampak dipenuhi pasir dan lumpur.

Hanya beberapa jenis ikan karang dengan warna cerah yang masih menyusup di sela-sela karang mati. Jarak pandang juga terbatas untuk melakukan olahraga snorkeling.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri pada hari yang sama mengatakan, terumbu karang di lokasi perairan itu sudah dilindungi. ”Sejak tiga tahun lalu kami bekerja sama dengan LSM untuk melakukan transplantasi dan kami berikan pula pengertian kepada penduduk agar jangan merusak,” katanya.

Namun, menurut Yosmeri, soal terbesar yang dihadapi memang terkait dengan isu perawatan. ”Perawatan itu memang harus kita lakukan,” katanya.

Ridwan mengatakan, idealnya setiap enam bulan sekali memang dilakukan pemotretan untuk memantau kondisi terumbu karang yang baru ditransplantasi. ”Mestinya memang foto itu kita kirim kepada orang yang melakukan transplantasi agar semakin banyak orang tertarik. Tetapi, kami juga punya keterbatasan untuk melakukan itu,” katanya.

Di titik inilah lingkungan alam, masyarakat, wisatawan, dan pelaku industri wisata seperti Ridwan butuh peran konkret pemerintah. (INGKI RINALDI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com