Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Toba, Riwayatmu Kini...

Kompas.com - 08/06/2012, 22:30 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Sementara itu, akomodasi pertama di Pulau Samosir, lanjut Mangindar, berada di Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo. Memang, saat ini, Tuktuk berkembang pesat menjadi pusat wisata Pulau Samosir. Samosir sendiri merupakan kabupaten hasil pemekaran di tahun 2004.

Hotel-hotel di Samosir seperti terpusat hanya di kawasan Tuktuk. Di tahun 2011, Kabupaten Samosir memiliki jumlah kamar mencapai 1.600 kamar. “Jumlah hotel memang tidak terlalu bertambah, tapi mulai ada penyebaran. Misalnya sekarang ada Hotel Pangururan (ibu kota Kabupaten Samosir). Selama 8 tahun terjadi penyebaran,” ungkap Mangindar.

Kontur tanah di Tuktuk yang memiliki batu-batu besar menciptakan ruang-ruang kosong antara hotel-hotel. “Di batu tentu tidak bisa dibangun hotel. Akhirnya secara alam terbentuk ruang kosong. Jadi hotel-hotel tidak berdesakan,” kata Mangindar.

Selain, tidak padat oleh bangunan, hotel-hotel di Tuktuk tergolong murah. Oleh karena itu, backpacker asing senang menginap di Tuktur. Apalagi untuk berkeliling Pulau Samosir, cukup menyewa motor dengan harga mulai dari Rp 40.000 per hari.

“Sewa menyewa motor relatif aman karena kalau ada pencurian pasti tertangkap, karena jalan keluar dari Samosir hanya melalui empat akses,” tuturnya.

Tingkat okupansi hotel pun, Mangindar akui semakin meningkat. Terutama di akhir pekan dan libur panjang. Menurutnya, salah satu indikatornya adalah kapal feri. Di akhir pekan, antrean kendaraan untuk menyeberang ke Samosir begitu panjang. “Apalagi kalau liburan panjang. Mulai banyak yang memilih bermalam di Samosir,” tuturnya.

Menuju Samosir

Tuktuk berkembang pesat karena letaknya yang dekat dengan Pelabuhan Tomok. Pelabuhan Tomok menjadi akses masuk Samosir dari Pelabuhan Ajibata, Parapat.

Sebagian besar wisatawan biasanya ingin pelesir di Parapat terlebih dahulu sebelum ke Samosir. Oleh karena itu, mereka memilih masuk Samosir melalui Parapat. Padahal ada empat akses yang bisa dipillih menuju Samosir. “Sekarang akses sudah ada tiga dermaga. Dari dermaga Ajibata-Tomok, dermaga Simanindo-Tigaras, dermaga Nainggolan-Muara,lalu jalan darat lewat Jalan Tele,” tutur Mangindar.

Di saat liburan, wisatawan harus bersabar menunggu giliran naik ke kapal feri jika ke Samosir melalui akses Ajibata-Tomok. Kadang waktu menunggu bisa berjam-jam. Harga tiket feri itu sendiri untuk mobil roda empat sebesar Rp 91.500, sudah termasuk penumpang di dalamnya.

Akses lainnya adalah Simanindo-Tigaras dan Nainggolan-Muara. Pelabuhan Simanindo berada di Samosir, sementara Tigaras berada di Simalungun. Pelabuhan Nainggolan di Samosir dan Pelabuhan Muara di Tapanuli Utara.

Harga tiket feri untuk mobil roda empat melalui pelabuhan Simanindo-Tigaras sebesar Rp 95.000 dan tersedia tiap hari. Sementara Nainggolan-Muara hanya tiga kali seminggu, yaitu Senin, Kamis, dan Sabtu. Harganya Rp 99.000 belum termasuk asuransi, untuk mobil roda empat.

Sementara itu, akses darat dapat dilalui via Jalan Tele yang menghubungkan Kabupaten Samosir dengan Kabupaten Humbang Hasundutan. Pulau Samosir sebenarnya terhubung melalui sebuah jembatan dengan daratan Sumatera Utara.

Jalanan aspal dan berkelok-kelok meninggi. Karena medannya yang curam, pengendara perlu berhati-hati saat menyetir. Hanya saja, panorama di sekitar Jalan Tele sangat cantik. Wisatawan dapat melihat Danau Toba dan Pulau Samosir dari ketinggian.

Berhentilah di Menara Pandang di Jalan Tele. Pemandangan biru dari danau, bukit hijau, Pusuk Buhit, dan Pulau Samosir akan membuat penikmatnya terkesiap. Sesaat, memandangi danau yang begitu luas, imajinasi akan terlempar ke kisah petani dan perempuan jelmaan ikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com