JAKARTA, KOMPAS.com - Ketenagakerjaan di Amerika Serikat terus melambat. Ini menjadi sinyal negatif perekonomian negeri itu yang bisa berdampak secara global. Dalam jangka pendek, ini memunculkan spekulasi adanya stimulus baru di negeri itu sebagai bentuk respon langsung atas kondisi itu. Data job openings di AS pada bulan April 2012 turun 325.000 menjadi 3,74 juta.
Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, data itu hampir terendah dalam 4 tahun terakhir. Perekrutan menurun sebaliknya pemecatan kerja meningkat. Data ketenagakerjaan AS yang melambat ini diperkirakan menjadi salah satu pertimbangan bank sentral AS, the Fed, mengumumkan stimulus baru melalui program quantitative easing ketiga pada pertemuan FOMC yang berakhir Rabu waktu AS.
Ekspektasi terhadap stimulus tersebut juga membuat harga minyak mentah WTI naik. Selain itu beberapa harga komoditas lainnya pun ikut naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.