Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Terbaik untuk Masuk ke Australia

Kompas.com - 28/06/2012, 02:29 WIB

Pemerintahan sebelumnya di bawah Perdana Menteri John Howard pernah membuka pusat pemrosesan pengungsi di Nauru di kawasan Pasifik. Dengan memindahkan mereka ke Pasifik, pemerintah kala itu juga berharap kedatangan akan berkurang karena mereka tidak mendapat jaminan akan bisa langsung masuk ke Australia.

Kebijakan Nauru pernah dikritik Partai Buruh. Kelompok oposisi sekarang mengusulkan ”solusi Nauru” dan juga mengusir kembali kapal yang hampir mendekati Australia. Usulan ini tidak didukung oleh angkatan laut dan pabean.

Kebuntuan politik inilah yang digunakan oleh para gembong penyelundup manusia untuk mengirim para pengungsi sebanyak mungkin ke Australia saat ini. Mereka sadar cepat atau lambat jendela kesempatan itu akan ditutup.

Selain itu, berbagai kebijakan dan desakan yang muncul belakangan secara tidak langsung juga menguntungkan para gembong penyelundup. Australia sekarang tak lagi menahan atau mengadili anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di bawah umur.

Pihak berwenang Australia menengarai, para gembong penyelundup sengaja mencari ABK di bawah umur sehingga semua bisa dipulangkan segera setelah mengantar pencari suaka.

Andai pun mereka dinyatakan bersalah, para ABK asal Indonesia ini mungkin diiming- imingi janji bahwa kondisi penjara di Australia ”lebih baik” daripada kehidupan di daerah asal. Penjara Australia berfasilitas ”lengkap”, para narapidana bisa bekerja dan mendapatkan imbalan 8-20 dollar Australia (sekitar Rp 76.000-Rp 190.000) per minggu.

Manajemen penjara pernah dilaporkan mencoba menahan gaji para napi asal Indonesia karena dianggap para napi itu memetik ”keuntungan” dari tindak kriminal mereka. Namun, langkah tersebut dianggap tak adil dan diprotes.

Dengan tidak adanya kompromi solusi dan juga faktor penekan lain guna mengurangi kedatangan pencari suaka, tak mengherankan sentimen antipengungsi di Australia sekarang ini semakin meningkat. (L Sastra Wijaya, koresponden Kompas di Adelaide, Australia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com