Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Kota Tua Berlin

Kompas.com - 15/07/2012, 07:24 WIB

Tak hanya untuk mengabadikan foto, di lokasi yang sering tampil dalam film mata-mata dan buku ini terdapat museum mengenai sejarah Jerman dan Berlin. Di kawasan ini Anda bisa membeli cendera mata dengan harga miring sebagai oleh-oleh. Terdapat pula kafe untuk tempat beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

Tembok Berlin

Tak jauh dari tempat ini, sekitar 700 meter, terdapat Tembok Berlin. Tembok ini dibangun Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) pada 13 Agustus 1961. Tembok ini memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya sehingga membuat Berlin Barat sebagai enklave atau daerah kantong.

Deutsches Historisches

Setelah dari sana, coba juga mendatangi Deutsches Historisches Museum atau Museum Sejarah Jerman. Boleh juga bertandang ke Berlin Cathedral atau Berliner Dom.

Jangan dulu puas. Lanjutkan juga perjalanan ke arah timur Berlin. Bangunan di kawasan timur ini terlihat lebih modern dibandingkan bangunan di bagian barat Berlin.

Jika sudah berada di kawasan timur Berlin, datanglah ke Alexanderplatz, sebuah taman atau lapangan yang ramai dan berubin di tengah kota Berlin, dekat tepi sungai Spree dan Berliner Dom. Sesuai dengan namanya, taman ini diberi nama terkait kedatangan Alexander I yang mengunjungi Berlin pada tahun 1805.

Tak jauh dari taman ini, terdapat Gereja Nicolai, salah satu gereja tertua di Berlin yang selamat ketika menghadapi penngeboman pada Perang Dunia II.

Kota tua Jakarta

Setelah puas mengunjungi Berlin, teringat bagaimana dengan kondisi kota tua di Jakarta.

Kota tua seharusnya menjadi salah satu obyek wisata andalan Jakarta karena banyak bangunan bersejarah, seperti Taman Fatahillah dengan Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, serta Museum Seni Rupa dan Keramik.

Namun, kondisinya saat ini masih jauh dari kesan mengagumkan. Jakarta masih perlu belajar menata kota tua dari kota lain di dunia, salah satunya Berlin. (Pingkan Elita Dundu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com