Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Konsentrasi di Museum Louvre

Kompas.com - 08/10/2012, 13:12 WIB

Sejumlah petugas menjaga secara khusus ”Mona Lisa”, tidak seperti lukisan lain yang dibiarkan begitu saja. Terdapat hingga tiga penjaga yang bersiaga di sisi kiri dan kanan lukisan ”Mona Lisa”, terkadang lebih jika antrean semakin banyak.

Saat itu pertengahan Juli, bertepatan dengan liburan musim panas. Pengunjung dari sejumlah negara Eropa, Amerika, dan Asia memenuhi museum tersebut.

Beberapa pengunjung bahkan sudah lebih dari satu kali datang untuk mengagumi ”Mona Lisa”. Manuel Nunos (59) yang berasal dari Spanyol sudah dua kali datang dan mencoba memahami ”Mona Lisa”. ”Terakhir kali 20 tahun lalu, dan ”Mona Lisa” tetaplah sebuah misteri bagi saya,” ujarnya.

Laman resmi museum itu di alamat louvre.fr menyebutkan potret ”Mona Lisa” merupakan representasi visual dari ide kebahagiaan yang ada dalam kata ”gioconda” dalam bahasa Italia. Penggunaan warna yang cenderung mewakili kehangatan, lanskap tak berpenghuni, potret hingga batas tangan, tatapan mata, dan tentu saja senyum yang khas mewakili bahagia itu.

Daya tarik itulah yang membuat keluarga Clara Turnip (33) tertarik menyaksikan ”Mona Lisa” dari dekat. ”Memang sudah kami rencanakan sejak jauh hari,” kata Clara yang berasal dari Medan dan sudah beberapa waktu terakhir menetap di Belanda.

Bersama sekitar 15 anggota keluarganya, Clara datang ke museum terbesar di dunia itu. Ia membayangkan jika di Indonesia kelak bisa didirikan museum sejenis. ”Kita kan juga punya banyak lukisan karya pelukis Indonesia, mungkin bisa dibikin juga di Bali misalnya,” kata Clara.

Para pengunjung yang hendak mengabadikan gambar ”Mona Lisa” tidak bisa berlama-lama berdiri di depan lukisan itu. Pasalnya pengunjung lain akan terus mendesak dari arah belakang.

Hanya ada waktu kurang dari semenit untuk bisa mengabadikan gambar dan mengulanginya sekali atau dua kali lagi jika belum puas. Bagi pengunjung yang datang sendirian, pengunjung lain biasanya akan cukup ringan tangan untuk membantu berfoto dengan latar belakang ”Mona Lisa”.

Salah seorang petugas Museum Louvre yang hari itu berjaga di dekat lukisan ”Mona Lisa”, Ludovic Giboyou (34), mengatakan, puncak keramaian akan berlangsung hingga jelang liburan Natal pada akhir Desember. ”Karena itulah saya selalu mengambil hak libur saya pada waktu tersebut,” selorohnya.

Ludovic sudah tujuh tahun bekerja di museum itu. Selama itu pun, ia belum bisa menghafal sedemikian banyak koleksi lukisan yang dimiliki Museum Louvre. ”Saya sedang berusaha, tapi untuk lokasi-lokasinya kami tahu ada di mana,” ujarnya.

Pada lantai dua terdapat koleksi lukisan yang beragam. Berasal dari Perancis, Jerman, Belanda, Swiss, Rusia, dan negara-negara Skandinavia. Sementara di lantai dasar, sejumlah patung terkenal diletakkan.

Di antaranya patung dewi kecantikan Yunani, Aphrodite, yang disebut juga sebagai Venus. Patung ini juga menarik banyak perhatian. Rombongan pengunjung yang terbagi dalam beberapa kelompok terlihat tak henti-henti menjepretkan kamera ke arah patung tersebut.

Di lantai itu juga tersimpan koleksi patung kepala Ramses II dari Mesir kuno. Sepasang turis dari Italia, Fransesco Acardi dan Franscesa Acardi, penasaran dengan patung itu sehingga berulang-ulang mengubah penataan (setting) kamera mereka. ”Akan lebih baik jika tidak menggunakan lampu kilat,” kata Fransesco.

Bekas Istana

Sementara di lantai bawah tanah (lower ground floor) terdapat bekas-bekas bangunan istana abad pertengahan yang jadi cikal bakal Museum Louvre. Ketika Revolusi Perancis, sebagian istana dibuka menjadi museum, persis tanggal 8 November 1793.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pecinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pecinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com