Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surga di Pulau Simeulue

Kompas.com - 18/10/2012, 19:49 WIB

Mereka datang dari Australia, Afrika, Belanda, Jerman, Kanada, Malaysia, dan Singapura serta tinggal di Simeulue selama sepekan sampai dua pekan. ”Selain keliling Simeulue, mereka juga jalan-jalan ke Sibolga, Sumatera Utara,” jelas Leni.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Simeulue Ir Sukoco Erwan mengatakan, untuk Januari-April, wisatawan mancanegara yang datang ke Simeulue mencapai 30 orang per bulan. Jumlah itu meningkat sampai 70 orang per bulan pada bulan Mei sampai Desember.

Menurut Sukoco, keindahan alam Simeulue memang menjanjikan. Untuk itu, dia ingin sekaligus mempromosikan budaya masyarakat Simeulue agar semakin dikenal dunia. Usaha itu masih minim respons dari pemerintah pusat.

Sukoco telah mengusulkan dibangun museum tsunami, perpustakaan, dan tugu smong, namun tak mendapat tanggapan yang bagus dari pemerintah pusat. Smong merupakan cerita turun-temurun dari leluhur masyarakat Simeulue tentang peringatan dini tsunami. Cerita smong yang menyelamatkan ribuan warga Simeulue ketika tsunami hebat melanda Aceh dan sekitarnya pada akhir 2004.

Akomodasi

Meskipun termasuk pulau kecil dan terpencil, akomodasi di Pulau Simeulue cukum menjanjikan. Di hampir semua lokasi selancar terdapat penginapan atau bahkan resor. Di Matanurung Busung berdiri Baneng Island Resort dan Losmen Raimond.

Jika pelancong berselancar di Teupah Barat, mereka dapat menginap di Aura Surf Resort. Tempat ini juga cocok bagi pelancong yang berselancar di Peulau Teupah, Pulau Mincau, dan Nancala.

Penginapan ini bertarif Rp 200 per malam per kamar. Ada juga bungalow dengan tarif Rp 500.000 per malam. Pengelola penginapan juga menyediakan jasa penyewaan alat-alat selancar dan selam.

Pilihan lainnya, pelancong dapat menginap di ibu kota Simeulue, Sinabang. Tarif sangat terjangkau, berkisar Rp 100.000 sampai Rp 250.000 per malam.

Untuk makanan pun tidak sulit. Di samping petani, sebagian besar warga Simeulue merupakan nelayan. Ikan hasil tangkapan mereka dapat Anda nikmati di warung-warung pinggir jalan dengan harga Rp 7.000 sampai Rp 20.000 per piring.

Letak geografis

Kabupaten Simeulue merupakan gugusan kepulauan terdiri dari 41 pulau besar dan kecil. Kepulauan ini terletak di Samudra Indonesia, 105 mil laut (194,46 kilometer) dari Meulaboh, Aceh. Jika diukur dari Tapak Tuan, jarak Simeulue 85 mil laut (157,42 kilometer).

Pulau Simeulue merupakan pulau terbesar dari 41 pulau di kawasan itu. Pulau ini memanjang hingga 100,2 kilometer dan lebarnya 8 kilometer sampai 28 kilometer. Luas Pulau Simeulue mencapai 199.502 hektar.

Untuk mencapai Simeulue, Anda dapat menggunakan pesawat terbang dari Jakarta ke Medan sekitar 2 jam dengan harga tiket Rp 600.000-Rp 1 juta. Kemudian berlanjut terbang dari Medan ke Sinabang, ibu kota Simeulue, menggunakan pesawat jenis cessna atau foker bertiket Rp 500.000-Rp 750.000. Waktu tempuh Medan-Simeulue saat cuaca cerah 1 jam dan 10 menit.

Bila Anda memiliki waktu luang dan ingin menikmati jalur darat dan laut, cobalah menggunakan kapal feri. Tapi harus melewati Tapak Tuan dengan jarak tempuh sekitar 12 jam dari Medan. Kemudian naik feri yang butuh waktu 8 jam menuju Simeulue.

Tarifnya lebih murah, yakni Rp 75.000. Jalur feri juga cocok bagi Anda yang menyewa atau membawa mobil dari Medan. Di Simeulue tidak ada angkutan umum, selain becak motor. Untuk keliling pulau, pelancong dapat menyewa mobil bertarif Rp 350.000 atau sepeda motor Rp 75.000-Rp 100.000 per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com