Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Susu Segar di Bangka Botanical Garden

Kompas.com - 04/11/2012, 14:47 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Berkunjung ke Bangka Botanical Garden, seperti masuk ke perpustakaan sapi. Di tempat ini, pengunjung biasanya diajak melongok ke sebuah peternakan sapi. Ada sekitar 420 sapi yang akan menyambut.

Jenis sapi pun sangat beragam, tak hanya sapi lokal, tetapi juga sapi-sapi “bule”. Jadi, jika Anda terbiasa melihat sapi lokal, bersiap kaget melihat ukuran-ukuran sapi yang sangat besar di tempat ini. Sapi yang diternakan adalah jenis sapi perah maupun sapi potong.

Sebut saja mulai jenis Fristien Holstein, Limousine, Simental, Black Angus, dan sapi Bali. Beberapa pengunjung pun tak segan untuk menyentuh dan menyapa sapi-sapi ini. Tetapi jangan harap sapi-sapi jinak ini akan balas menyapa. Paling-paling hanya terdengar lenguh sapi.

Sebelum mampir di area peternakan sapi, pengunjung biasanya diarahkan ke sebuah rumah panggung yang merupakan rumah adat Bangka. Di tempat ini, pengunjung disuguhkan susu segar, hasil perahan dari sapi-sapi di peternakan itu.

Dalam sehari, sapi-sapi perah bisa menghasilkan hingga 250 liter susu. Serunya, pengunjung juga bisa belajar memerah susu sapi. Kegiatan memerah susu ini ada di jam tujuh pagi dan jam empat sore.

Uniknya, pihak Bangka Botanical Garden mendistribusikan susu segar ini secara gratis untuk murid-murid di TK dan SD yang ada di Pangkalpinang. Selain susu dan daging potong, hampir semua bagian dari sapi-sapi tersebut dapat dimanfaatkan. Bahkan air seni dan kotoran sapi itu sendiri. Tempat ini memang menerapkan konsep zerowaste atau limbah yang dimanfaatkan kembali.

Air seni sapi digunakan untuk kolam ikan nila yang terdapat di Bangka Botanical Garden. Reaksi dari air seni ini mampu menciptakan ekosistem baru seperti lumut, kutu air, jentik, hingga zooplankton, yang menjadi makanan alami ikan.

Sedangkan kotoran sapi diolah menjadi pupuk dan dimanfaatkan sebagai biogas. Pupuk digunakan untuk area kebun di Bangka Botanical Garden, salah satunya untuk rumput gajah yang merupakan makanan sapi. Jadi, seperti sebuah lingkaran kehidupan yang tak putus.

 

Ikuti ulasan wisata di Pulau Bangka di topik:
Weekend Yuk! Ke Bangka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com