Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Keheningan Saat Nyepi di Bali

Kompas.com - 05/03/2013, 21:30 WIB

Oleh I Ketut Atmadja

Umat manusia yang menginginkan bisa menikmati keheningan, datanglah ke Bali untuk ikut menikmati suasana hening pada saat umat Hindu menyambut tahun baru Saka 1935 yang tepatnya tanggal 12 Maret 2013.

Bali yang dijuluki pulau surga kala itu pasti sepi, dan malamnya gelap gulita karena tidak menghidupkan listrik. Suasana itu dapat mendukung bagi mereka senang melakukan meditasi atau yoga untuk mendapatkan ketenangan batin.

Suasana itulah sebenarnya dinanti-natikan oleh masyarakat internasional, karena kondisi itu tidak ada duanya di dunia selain di Bali.

"Banyak juga turis asing yang justru ingin tahu dan menikmati sunyi dan gelap pada malam hari di Bali, sebab di negara mana pun di dunia mereka tidak akan bisa menjumpai hal seperti itu," kata Praktisi Pariwisata Bali Made Subada di Denpasar.

Wisatawan mancanegara tentu sangat asyik bisa menikmati kesunyian di Bali dalam kurun waktu 24 jam, sebab masyarakat internasional di negerinya tidak pernah mengalami giliran pemadaman listrik seperti di Indonesia, tuturnya lagi.

Bali seharian itu mengalami bebas polusi udara, karena tidak adanya kendaraan yang melintas di jalan raya di perkotaan maupun di desa-desa saat Nyepi, karena hampir semua kegiatan dilarang dan aktivitas sebagai pantangan hari itu.

Tak hanya BBM, Pertamina juga menghentikan pasokan avtur kepada pengusaha penerbangan, sebab pintu pasuk pulau Bali, termasuk aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai juga dihentikan saat Nyepi.

Oleh sebab itu pada saat pemerintah sedang memikirkan subsidi BBM, masyarakat Bali sudah mampu menghemat penggunaan BBM, termasuk energi listrik karena seharian itu tidak menyalakan lampu untuk penerangan.

Wisata Nyepi

Mengingat banyaknya minat masyarakat mancanegara akan kegiatan  Nyepi di Bali, para pengusaha hotel maupun restoran mengundang turis dalam dan luar negeri untuk bisa menyaksikan salah satu keunikan pulau Dewata tersebut.

"Wisatawan yang menggunakan fasilitas hotel dalam menikmati keunikan Bali itu tetap tidak mengganggu umat Hindu melaksanakan tapa brata penyepian," kata anggota Forum Welaka (kelompok pemikir) Parisada Hindu Dharma Indonesia  (PHDI) Bali  I Made Raka Santri.

Paket wisata Nyepi itu bukan ditujukan kepada umat Hindu untuk keluar rumah menghindari pantangan yang harus dilaksanakan pada Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1935, walau pun kenyataannya ada.

"Bali sebagai daerah tujuan wisata yang dikenal masyarakat dunia, memang harus membuka diri kepada wisatawan dalam dan luar negeri untuk menikmati keunikan yang dimiliki masyarakat Bali, termasuk pada Hari Raya Nyepi," kata Raka Santri.

Umat Hindu pada Hari Suci Nyepi, selama 24 jam  mulai sebelum matahari terbit hingga terbit kembali keesokan harinya, melaksanakan tapa brata penyepian, yakni empat pantangan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hari Ini, Pameran Saudi Tourism Authority Digelar di Kota Kasablanka

    Hari Ini, Pameran Saudi Tourism Authority Digelar di Kota Kasablanka

    Travel Update
    5 Kampung Wisata di Surabaya, Ada Kampung Arab

    5 Kampung Wisata di Surabaya, Ada Kampung Arab

    Jalan Jalan
    Kadispar Bali Soal Syuting Pick Me Trip: Boleh Promosi Wisata, Asal Ikut Regulasi

    Kadispar Bali Soal Syuting Pick Me Trip: Boleh Promosi Wisata, Asal Ikut Regulasi

    Travel Update
    5 Tempat Belanja Oleh-oleh di Solo, Jawa Tengah, Awas Kalap

    5 Tempat Belanja Oleh-oleh di Solo, Jawa Tengah, Awas Kalap

    Jalan Jalan
    Hotel Accor Tawarkan Paket Menginap dan Tiket Java Jazz Festival 2024

    Hotel Accor Tawarkan Paket Menginap dan Tiket Java Jazz Festival 2024

    Travel Update
    5 Kota dengan Potensi Wisata MICE Tertinggi di Indonesia Menurut PHRI

    5 Kota dengan Potensi Wisata MICE Tertinggi di Indonesia Menurut PHRI

    Travel Update
     Angkringan Puncak Bibis, Angkringan dengan Sentuhan Modern

    Angkringan Puncak Bibis, Angkringan dengan Sentuhan Modern

    Hotel Story
    630 Jemaah Umrah Berlebaran di Tanah Suci bersama Ustazah Oki Setiana Dewi

    630 Jemaah Umrah Berlebaran di Tanah Suci bersama Ustazah Oki Setiana Dewi

    Travel Update
    Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

    Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

    Travel Update
    Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

    Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

    Travel Update
    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    Travel Update
    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    Jalan Jalan
    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Travel Update
    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com