Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kuta Suatu Ketika"

Kompas.com - 03/06/2013, 12:24 WIB

Catatan Kaki Jodhi Yudono

Ini kisah tentang Juha, seorang lelaki yang menjadi sumber inspirasi saya. Sama seperti saya, ia juga pengembara, mengarungi waktu dan ruang, juga mengarungi hatinya sendiri. Kisah ini terjadi beberapa tahun lalu, saat menjelang Pemilu di Bali. Inilah kisahnya.

Kerlap-kerlip bintang di angkasa Bali mengawasi Juha yang sedang tenggelam oleh buih alkohol di jalanan pantai Kuta. Bulan telah tenggelam entah di angkasa mana, setelah lima hari lewat dari purnama raya, tiga tahun lalu.

Ah, sekali sekala, enak juga merasai hidup seperti hippies, pikir Juha. Lepas dari urusan kantor, lepas dari urusan rumahtangga, dan lepas dari suasana kota Jakarta yang menghimpitnya selama bertahun-tahun.

Tak apa juga jika ada yang menyebutnya sebagai hippies nanggung, atau dalam bahasa Remy Silado disebutnya sebagai hippies Melayu. Paling-paling selinting ganja dan bir, zonder sex. Juha tak mau ambil risiko dengan sex bebas seperti yang dipuja oleh kaum hippies yang mencapai puncak kejayaannya di tahun 70-an.

Apalagi ini Kuta, muara dari gemerlapnya dunia hedonis. Dan harus diakui, kendati telah berkeras ingin menghapus segala bayang-bayang tentang rumah, toh wajah cintanya, Kokom, kadang berkelebat di awang-awang Kuta yang eksotis.

Kuta, jangan-jangan inilah kota kecamatan teramai di seluruh Kabupaten Badung, Bali, bahkan di seluruh Indonesia. Pada peta Bali, Kuta termasuk wilayah Kabupaten Badung. Atau secara geografis berada di Bali Selatan. Berjarak 10 km atau 15 menit jika berkendara dari kota Denpasar/Badung, 15 km dari kota Sanur, 7 km dari kota Nusa Dua, 3 km dari kota Seminyak, 2 km dari kota Legian, serta 4 km dari Kerobokan.

Pantai, kesenian, ritus agama, dan adat istiadat penduduk setempat, adalah eksotika yang mengundang orang betah berlama-lama di Kuta. Dan sebagaimana mestinya terjadi, semua yang dibutuhkan oleh pengunjung pun muncul. Warung makan, toko pakaian, guide, tukang pijat, hotel, tempat hiburan, money changer, dan penjaja cinta, semua tumbuh bertebaran di Kuta.

Sejak sore Juha berada di sana. Ia susuri Jalan Legian, Jalan Kartika Plaza, Jalan Pantai Kuta, sebelum akhirnya terdampar di Pasar Senggol yang berada di Jalan Sadewa untuk mengisi perut secara murah meriah.

Setelah merasa telah bertenaga dengan santapan bebek goreng di Pasar Senggol, Juha akhirnya berketetapan untuk langsung menuju pub "P", sebuah pub yang santun karena di dalamnya terdiri dari turis lokal dan asing yang mapan secara mental dan ekonomi. Kearena itu, sekalipun berbotol-botol minuman ditenggak, tak ada satu pun huru-hara terjadi di tempat ini.

Juha pilih duduk di pojok. Sambil menenggak Corona, kakinya turut bergerak-gerak mengikuti beat musik disco. Tak jauh darinya, seorang perempuan bertubuh tambun yang memperkenalkan dirinya sebagai turis dari Inggris duduk sendiri sambil minum wine bikinan Australia.

Mulutnya yang ceriwis segera menyebut beberapa tempat wisata yang sudah dikunjunginya selama sepekan tinggal di Bali. Tenganan, Trunyan, Sanur, Tanah Lot, Ubud, dan Pasar Sukawati. Lalu ia pun bilang, sebelum sampai di Pub "P", ia sempat dinner di Warung Made.

Jenny, nama perempuan itu. Belum lagi selesai dengan ceritanya, mendadak muncul pemuda pribumi yang langsung mengajaknya pergi.

Juha sendiri lagi, cuma ditemani rokok dan bir. Dari pojok pub ia saksikan orang-orang yang datang dan pergi. Lalu ia saksikan pula beberapa pasangan yang asyik masyuk berpagutan dalam keremangan sinar lampu pub.

Beberapa cewek Jepang yang ditemani pasangannya–pemuda-pemuda pribumi berkulit gelap– dengan bendera-bendera sebuah partai yang dililitkan menyerupai kain pantai, masuk dan langsung menuju lantai dansa.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com