“Cilaka, Ju. Kita harus segera berpisah. Jangan lupa, mampir ke penginapanku,” ujar Aji, bergegas meninggalkan Juha.
“Hei bangsat, tunggu!” Suara keras perempuan yang tadi terlihat di cakrawala, memecahkan fajar.
“Hei, kamu temannya? Kamu pasti tahu di mana alamat lelaki bangsat itu!” Perempuan itu masih meradang setelah berada di hadapan Juha.
“Kamu siapa?”
“Aku? Aku perempuan sial yang telah dibuntinginya!”
“O…”
“Tahu tidak ke mana dia akan pergi?”
Juha menggeleng.
Setelah meludah ke arah Juha, perempuan itu kembali mengejar si Bung.
Semula Juha hendak mendamprat perempuan yang telah menghinanya itu. Tapi demi menyaksikan adegan kejar-kejaran antara perempuan yang meludahinya dengan si Bung, tertawalah Juha.
Juha menggumam, “Si Bung kini benar-benar jadi pelari sejati.” @JodhiY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.