Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kuta Suatu Ketika"

Kompas.com - 03/06/2013, 12:24 WIB

Mereka berjingkrak-jingkrak tanpa beban. Karena merasa gerakannya tak bebas, seorang dari cewek Jepang itu mulai melepas bendera partai dari pinggangnya. Dan dengan gerakan yang sensual, ia ubah bendera partai itu menjadi selendang untuk merenggut leher pasangannya ke dalam pelukan.

Ah, untunglah ini terjadi di Kuta. Kendati sebagian besar warganya adalah simpatisan partai yang benderanya kini dibuat “main-main”, tapi mereka tak marah-marah. Sebab mereka tahu, usia kecintaan mereka terhadap partai sejajar lurus dengan kepercayaan mereka terhadap wakil-wakil mereka yang jadi anggota dewan maupun yang duduk di pemerintahan. Ketika kepercayaan mereka terhadap wakil-wakil mereka hilang, maka tamatlah sudah riwayat sebuah partai beserta lambang dan benderanya.

Tapi turis, sekali lagi turis, adalah masa lalu, masa kini, dan masa depan warga Kuta. Oleh sebab itu, mereka amat faham bagaimana memperlakukan para turis. Menjaga kenyamanan turis, adalah sama dengan menjaga penghidupan mereka.

Matre? Tidak juga. Harga diri, tradisi, leluhur, dan kepercayaan, bagi mereka lebih penting dibela mati-matian ketimbang hanya selembar kain yang kebetulan bergambar lambang partai.

Juha yang kini sendiri, mulai gelisah. Reaksi alkohol mulai membuat kerongkongannya serasa tercekat.

“Would you like anything to drink?” Seorang waitres bule yang rupanya menangkap gelagat buruk pada diri tamunya, menghampiri Juha.

“Yes, please. I’ll have orange juice,” ucap Juha sekenanya. Dalam situasi goyah mental dan fisik akibat alkohol, selalu saja orange juice yang dipesannya. Entah naluri, mitos, atau memang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya secara scientific, bahwa orange juice mampu meredakan pengaruh alkohol. Entahlah.

Akhirnya Juha tahu diri. Ia tak ingin merepotkan orang lain karena hilang kesadarannya oleh alkohol. Setelah orange juice tandas dalam sekali hirup, setelah ia membayar minumannya, ia pun melangkah ke luar pub.

Juha berharap, udara segar di jalanan Kuta akan mengembalikan kesadarannya secara penuh. Juha pun kemudian berjalan sambil mereka-reka arah menuju pantai.

Baru sepuluh langkah, mata Juha menangkap seorang lelaki tengah baya bejalan sempoyongan. Mendadak muncul hasratnya untuk menolong lelaki yang berjalan beberapa langkah di depannya. Juha pikir, pastilah lelaki itu senasib dengan dirinya. Syarafnya tengah dikuasai alkohol.

“Siapa kamu?!” Lelaki tengah baya itu menghardik sambil bercuriga.
“Tak penting siapa saya, kalau mau saya tolong, mari saya tolong.”

Lelaki itu mundur dua tindak, dan setelahnya ia pun meneliti dengan seksama sekujur tubuh Juha. Setelah ia mendapatkan semacam kesimpulan, bahwa orang yang menawarkan pertolongan kepadanya adalah dari jenis manusia baik-baik, lelaki tengah baya itu pun terbahak.

“Sesama pemabuk harus saling tolong menolong,” kata lelaki tengah baya yang mengaku bernama Aji itu sambil masih terbahak-bahak.

“Anda tahu, situasi macam apa yang diidam-idamkan oleh seorang peminum macam saya?”
Juha menggeleng.

“Adalah ketika mendapatkan seorang kawan sesama peminum yang baik hati macam Anda,” lanjut lelaki asal Jakarta yang juga mengaku sedang membuang kesumpekan hati di Bali.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com