Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayuan Pulau Santan

Kompas.com - 31/08/2013, 08:34 WIB

Untuk menghasilkan serbuk kelapa, orang Minang menggunakan alat kukur. Alat ini lebih cepat menghasilkan serbuk dibandingkan dengan parutan yang biasa digunakan di Jawa. Mereka juga menciptakan alat pemeras santan yang disebut kacik. Bentuknya mirip pelana dengan dua kayu penjepit.

Buntalan serbuk kelapa diselipkan di antara kayu penjepit. Orang Minang tinggal mendudukinya dan santan pun keluar dengan derasnya. Cara memeras seperti ini cepat dan tidak membuat tangan lecet-lecet.

Rantai bisnis

Rantai bisnis kelapa di Minangkabau pun memperlihatkan corak yang khas. Perkebunan kelapa umumnya dimiliki rakyat. Kelapanya dipetik beruk-beruk milik tukang ojek beruk. Setiap butir kelapa yang dipetik beruk, pemilik kebun harus membayar Rp 150 kepada tukang ojek beruk. Dari tukang ojek beruk, kelapa diserahkan kepada tukang kupas kelapa. Pemilik kebun membayar lagi Rp 150 per butir kelapa yang dikupas tukang kupas.

Dari tangan tukang kupas, kelapa beralih ke pengepul kelapa yang setiap hari keliling kampung dengan mobil bak terbuka. Pengepul seperti Noval (28) yang tinggal di Nagari Ketaping, Korong Pauh, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, bisa mengepul 6.000 kelapa per hari.

Sebutir kelapa yang telah dikupas ia beli Rp 1.600. Setiap hari ia menjual 2.000 butir kelapa ke pasar dan rumah makan. Sebutir kelapa ia hargai Rp 2.000-Rp 2.500. Sisa kelapa ia pasok ke pabrik santan kemasan.

Usaha itu ia warisi dari ayahnya sejak 10 tahun lalu. Dia pun berjualan santan di Pasar Lubuk Buaya, Padang. Sehari, 300 butir kelapa diolah menjadi 100 kilogram santan yang dihargai Rp 12.000 per kilogram.

Kucuran santan itu nantinya bertemu ragam bumbu dan bahan lain dalam kuali. Mungkin santan itu mengalir juga ke singgang buatan Yuniar yang sudah tanak. Daun singkong dan ikan bilih yang dimasak dengan santan kental dari puluhan kelapa itu amat lembut di lidah, gurih, dan kaya rasa bumbu.

Pokoknya, alamak! (Indira Permanasari dan Budi Suwarna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com