Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/09/2013, 07:58 WIB
EditorI Made Asdhiana

Asal Nagari Kapau

Masnizar sudah 25 tahun berjualan nasi kapau. ”Tidak pernah libur kecuali Lebaran,” ujarnya. Dia dan suaminya mulai memasak pukul tiga dini hari dan belasan hidangan akan tanak pukul 06.00 untuk dibawa ke pasar.

Masnizar adalah bagian dari tradisi berdagang nasi orang-orang Nagari Kapau, Kecamatan Kilatan Kamang, Kabupaten Agam. Nagari Kapau, tempat asal nasi kapau, ditempuh sekitar 40 menit berkendara dari Bukittinggi. Kendaraan yang memasuki Nagari Kapau disambut pemandangan laiknya desa-desa di Minangkabau. Sawah-sawah menghijau diselingi rumah-rumah gadang dengan gonjong-gonjong serupa tanduk kerbau.

Di nagari itu, Welti (59) sibuk memasak tepat sehari sebelum memasuki Ramadhan. Ada belasan hidangan yang dipersiapkan di atas empat tungku batu, kompor minyak, dan kompor gas. Salah satunya gulai tunjang alias kikil yang menurut Welti merupakan khas Kapau. Untuk menghasilkan gulai tunjang (tulang rawan kaki sapi) yang lezat, tunjang direbus selama empat jam sehingga lunak, kemudian baru digulai.

Ada pula hidangan khas Kapau lain seperti rendang bebek, rendang ayam, gulai nangka, dan tak ketinggalan tambusu. Tambusu berupa usus sapi diisi adonan telur dan tahu lalu digulai. Saat matang, gulai tambusu bentuknya menyerupai gulungan sosis. Gulai kapau warnanya kuning kemerahan cerah oleh kunyit dan cabai. Penggunaan rempah seperti lada, cengkeh, dan pala menambah harum masakan.

Sebagian makanan lain merupakan sajian yang sering ditemui di rumah makan minang lainnya, seperti rendang daging, dendeng balado, ayam goreng, dan gulai ikan.

Tak hanya Welti yang berdagang makanan. Nenek dan ibunda Welti pun berjualan nasi kapau. ”Dulu, nenek jualan nasi kapau berkeliling dari pasar ke pasar, menyesuaikan dengan hari pasar. Berdagangnya hanya di bawah lindungan payung. Itu namanya merantau keliling,” kata Welti yang sudah pandai memasak rendang bebek sejak berumur sepuluh tahun.

Kakak sepupu Welti, Khaerudar (71), masih melakoni berjualan keliling sesuai hari pasar di berbagai tempat. Nasi dimasak di rumah lalu diangkut dengan sebuah kijang tua ke pasar. Namun kini, sebagian pedagang berdagang menetap, antara lain di Los Lambuang, menempati kios-kios yang dibangun pemerintah daerah. Mereka buka setiap hari. Sebelum ada kios, mereka berjualan di sekitar pasar.

Tak hanya di Bukittinggi tempat perantauan dagang orang Kapau. Nama nasi kapau pun kian dikenal ketika orang-orang Kapau merantau ke kota lain di Indonesia. Warga Kapau lainnya, Andau, bercerita, kerabatnya membuka 12 lapak nasi kapau di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Di bilangan Kramat Raya, Jakarta, kita pun akan menemui jajaran kios nasi kapau. Walaupun, menurut Andau, tak semua pedagang asli orang Kapau. ”Ada saja orang yang bukan dari Kapau membuka warung dan memakai nama nasi kapau,” ujar Andau yang masih kerabat Welti.

Begitu bulan puasa, orang-orang Kapau dari segala penjuru mulai kembali ke kampungnya. Dan, sekali dalam setahun menjelang puasa, mereka mengkhususkan diri berjualan di kampung sendiri. Los Lambuang pun tutup hari itu. Saat itulah jalan-jalan di Nagari Kapau berjajar kios dadakan, termasuk kios milik Welti.

Isi Los Lambuang seakan-akan pindah ke tempat asalnya di Nagari Kapau. Dan, karena terpikat rasanya, para pelanggannya pun berbondong-bondong ikut ”mudik” ke nagari itu demi menikmati kelezatan sepiring nasi kapau. (Indira Permanasari dan Budi Suwarna) 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Main ke Pameran Matrajiva Artina Sarinah, Ini 4 Spot Foto Menariknya

Main ke Pameran Matrajiva Artina Sarinah, Ini 4 Spot Foto Menariknya

Travel Tips
Pemerintah Targetkan 2.000 Wisatawan ke Skouw, Perbatasan Paling Timur Indonesia

Pemerintah Targetkan 2.000 Wisatawan ke Skouw, Perbatasan Paling Timur Indonesia

Travel Update
Tiket DAMRI Mudik Lebaran 2023 Sudah Bisa Dipesan, Ada 56 Juta Kursi

Tiket DAMRI Mudik Lebaran 2023 Sudah Bisa Dipesan, Ada 56 Juta Kursi

Travel Update
Nyepi, 13 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai di Lamongan

Nyepi, 13 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai di Lamongan

Jalan Jalan
AC Super Jet Air Rute Bali-Jakarta Mati, Ini Penjelasan Super Air Jet

AC Super Jet Air Rute Bali-Jakarta Mati, Ini Penjelasan Super Air Jet

Travel Update
3 Tempat Wisata Religi di Sumenep, Ada Masjid Agung

3 Tempat Wisata Religi di Sumenep, Ada Masjid Agung

Jalan Jalan
Hikmatnya Nyepi di Mataram NTB dan Pawai Ogoh-ogoh Kembali Digelar

Hikmatnya Nyepi di Mataram NTB dan Pawai Ogoh-ogoh Kembali Digelar

Jalan Jalan
Jelajah Museum Fatahillah Malam Hari, Masuk ke Penjara Bawah Tanah

Jelajah Museum Fatahillah Malam Hari, Masuk ke Penjara Bawah Tanah

Jalan Jalan
Ada Bhuta Kala Kelelawar di Festival Ogoh-ogoh di Batam

Ada Bhuta Kala Kelelawar di Festival Ogoh-ogoh di Batam

Jalan Jalan
Kirab Tumpeng Apem di Jombang untuk Sambut Ramadhan, Jadi Rebutan Warga di Alun-alun

Kirab Tumpeng Apem di Jombang untuk Sambut Ramadhan, Jadi Rebutan Warga di Alun-alun

Travel Update
Viral Foto Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Mendaki Ilegal

Viral Foto Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Mendaki Ilegal

Travel Update
Tawur Agung Kesanga di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang, Ramai Ribuan Warga

Tawur Agung Kesanga di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang, Ramai Ribuan Warga

Travel Update
Panduan ke Pameran Matrajiva di Sarinah, Tiket Masuk hingga Aturan

Panduan ke Pameran Matrajiva di Sarinah, Tiket Masuk hingga Aturan

Travel Tips
Bunga Teratai Rana Tonjong di Manggarai Timur, NTT Mulai Mekar

Bunga Teratai Rana Tonjong di Manggarai Timur, NTT Mulai Mekar

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+