Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan Obyek Wisata Danau Toba Belum Fokus

Kompas.com - 12/09/2013, 18:41 WIB
SAMOSIR, KOMPAS — Pemerintah kabupaten di wilayah Danau Toba, Sumatera Utara, harus menyamakan persepsi dahulu jika ingin menjadikan kawasan itu sebagai tujuan akhir pariwisata. Selanjutnya, daya tarik pariwisata dikembangkan lagi secara serius.

Alasannya, kawasan Danau Toba dikelilingi beberapa kabupaten yang memiliki kepentingan berbeda terhadap danau vulkanik itu. Kepentingan yang tumpang tindih menghambat pengembangan pariwisata secara keseluruhan.

Demikian disampaikan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Sumatera Utara Arthur Batubara, Rabu (11/9/2013).

”Sebetulnya sudah ada Forum Manajemen Regional Danau Toba yang melibatkan 11 kabupaten di sekitar Danau Toba, tetapi belum efektif,” katanya.

Menurut Arthur, selain berbeda kepentingan, masing-masing dari 11 kabupaten itu juga menggunakan anggaran sendiri untuk mengembangkan atau memanfaatkan Danau Toba. Kabupaten Samosir, misalnya, fokus menggarap sektor pariwisata, sementara Kabupaten Simalungun memanfaatkan Danau Toba untuk perikanan.

Persoalan lain yang menghambat pengembangan wisata Danau Toba adalah penerbangan langsung, terutama internasional, ke Sumatera Utara berkurang.

”Sudah tepat jika pemerintah ingin serius menggarap Festival Danau Toba. Jika daya tarik wisata sudah kuat dan pelayanan meningkat, maskapai penerbangan dan investor pasti tertarik ke Sumut,” kata Arthur.

Melibatkan asing

Festival Danau Toba berlangsung di Kabupaten Samosir pada 8-14 September 2013. Berbagai kegiatan seni budaya dan olahraga yang melibatkan warga negara asing digelar dalam festival itu. Pemerintah pusat menggarap festival itu untuk meningkatkan daya tarik wisata dan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di daerah itu.

Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengakui, masih banyak kekurangan dalam pengembangan pariwisata. Salah satunya kualitas sumber daya manusia. ”Pemerintah setempat sejak tiga bulan melalui tokoh agama berusaha membangun kesadaran masyarakat terhadap wisata,” katanya.

Upaya lain membangun SMK pariwisata dan memasukkan materi pariwisata dalam ekstra kurikuler di sekolah. Simbolon berharap masyarakat lebih tanggap menghadapi kedatangan para wisatawan.

KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI Sebuah kampung Batak dikelilingi pohon bambu masih menyisakan empat rumah adatnya di Huta Parhorasan, Desa Parbaba Dolok, Kecamatan Pangururuan, Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (23/2/2013). Rumah-rumah adat Batak masih terpelihara dengan baik dan ditempati di berbagai daerah di Pulau Samosir.
Musisi asal Texas, Amerika Serikat, Jonathan Jones, berharap fasilitas wisata di Samosir ditingkatkan. ”Air panas di hotel tempat saya menginap terbatas. Saya juga kesulitan mendapatkan pemandu wisata,” kata peserta dalam Festival Danau Toba.

Seniman Sumut, Thompson HS, yang menggelar Opera Batak di Tuktuk, Samosir, mengakui, warga masih pasif dan masih menjadi penonton dalam Festival Danau Toba. (WSI/DEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com