Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Belum Maksimal Jaring Wisatawan China

Kompas.com - 26/09/2013, 17:23 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN I Gusti Agung Wesaka Puja mengatakan, Indonesia belum maksimal dalam menjaring wisatawan China, sehingga jumlah wisatawan China yang ke Indonesia masih minim.

"Tentu ada penyebabnya, dan menurut pelaku pariwisata di China yang tergabung dalam ASEAN China Center, karena fasilitas promosi (penyebaran informasi) yang masih kurang," kata Wesaka, pada workshop Tantangan dan Peluang bagi Industri Pariwisata Indonesia menuju ASEAN Economic Community (AEC) 2015, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (26/9/2013).

Workshop itu digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Provinsi NTB.

Hadir tiga pembicara utama yakni Ketua Lembaga Profesional Pariwisata Indonesia I Gusti Putu Laksaguna, Kepala Disbudpar NTB Muhammad Nasir, dan akademisi Hairullah Gazali yang berkecimpung pada Jogja Tourism Training UGM.

Wesaka mengatakan, para pelaku pariwisata di ASEAN China Center, mempertanyakan upaya Indonesia menjaring wisatawan China, namun tidak didukung dengan fasilitas promosi yang memadai.

Brosur tentang destinasi pariwisata beserta obyek wisata unggulannya dikemas dalam bahasa Indonesia, hampir tidak ada yang menggunakan bahasa China.

"Orang China umumnya tidak bisa bahasa Indonesia, sehingga akhirnya mereka lebih memilih berwisata ke Kamboja dan negara lainnya di ASEAN yang tampaknya lebih siap menjaring wisatawan China," ujarnya.

KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT Petugas resmi membantu mengangkat barang bawaan penumpang di ruang tunggu Beijing South Railway Station, Selasa (26/3/2013). Stasiun kereta api terbesar ini dibangun selama 3 tahun dan selesai 2008. Stasiun memiliki luas 32 hektare dengan ruang tunggu seluas 251.000 meter persegi yang dapat menampung 10.000 orang.
Selain itu, menurut Wesaka, ASEAN China Center juga mengeluhkan kemasan siaran telivisi Indonesia yang jarang menggunakan bahasa China. "Itu keluhan pelaku pariwisata di China dan memang harus kita sikapi dengan upaya promosi yang lebih maksimal," ujarnya.

Menurut Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI), jumlah turis China di Indonesia masih di bawah satu juta orang setiap tahun, kalah dengan Malaysia dan Singapura yang telah mencapai dua juta lebih setiap tahun. Padahal outbound wisatawan China setiap tahun dapat mencapai 100 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com