Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selat Madura, Hulu Rasa

Kompas.com - 04/10/2013, 07:41 WIB

Menjelang tengah hari, Sunarwati memisahkan diri, bersiap memasak hidangan untuk santap siang itu. Dari tangannya, sejumput garam terlepas di cobek yang telah penuh oleh aneka bumbu: kencur, kunyit, lengkuas, ketumbar, dan lada. Ia cepat melumat kencur, kunyit, ketumbar, lada, dan sabar menghaluskan liatnya lengkuas dan jahe.

Begitu ulekan bumbunya lembut, ia cepat menyalakan kompor, memanaskan minyak goreng di wajan. Rajangan daun bawang segar segera menguning di wajan, ditemani daun jeruk purut yang menebar wangi. Seluruh ulekan di cobek berpindah ke wajan, ditambah ulekan cabai dan tomat, spatulanya cepat mengaduk bumbu-bumbu yang semakin menebar aroma.

Sedikit imbuhan air meredakan panasnya minyak goreng bumbu kella celok (sejenis bumbu asam) itu. Ikan kakap merah yang direbus terpisah segera menyusul masuk ke wajan Sunarwati. Dibuangnya buih putih yang menggumpal di sela potongan-potongan kakap merah yang menggoda. Ditutupnya wajan itu, membiarkan bumbu-bumbu lacelok gerang asem meresap.

Di siang yang panas menyengat, aroma asam ikan kakap merah berbumbu kella celok cocok untuk memantik rasa lapar. Apalagi kuahnya yang pedas berpadu rasa accen atau asin yang memang selalu hadir kuat dalam cita rasa kuliner Madura. Accen yang pas, seddhe’ (sedap) kata orang Madura, hidangan yang menyegarkan siang yang gerah itu.

”Ikan kuah asam berbumbu kella celok itu masakan rumahan. Karena ikan santapan sehari-hari, ada beragam kelompok bumbu untuk beragam cara memasak ikan. Kella celok yang asam, bumbu rujak yang memakai asam dan kemiri, juga kella patheh atau bumbu memasak ikan dengan kuah santan. Semua dasarnya palappa gena’, bumbu dasar yang ditambah dan dikurang di setiap jenis masakan ikan berkuah,” kata Sunarwati.

Ia tertawa ketika ditanyai apa jadinya kalau tak ada ikan untuk disantap. ”Orang Madura tak pernah susah memikirkan apa yang harus dimakan. Kalau ikan tak ada, pastilah masih ada buje cabbe,” ujar Sunarwati tersenyum.

Buje cabbe? ”Buje cabbe itu garam dan cabai, barang yang selalu ada di mana-mana di Madura. Tinggal diulek untuk menemani bersantap nasi, pasti enak,” katanya tertawa. Kebahagiaan acap kali memang sederhana, begitu pula kenikmatan bersantap. (Aryo Wisanggeni Genthong dan Ingki Rinaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Travel Update
DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

Travel Update
Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com